Jakarta – Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih akan menaikan suku bunga acuannya satu kali lagi hingga akhir tahun 2018 mendatang. Hal tersebut guna menahan gejolak nilai tukar rupiah yang masih belum meredam.
Hal tersebut disampaikan oleh Ekonom Permata Bank Josua Perdede pada diskusi mengenai ekonomi di Kompleks DPR RI Jakarta. Josua mengatakan, kenaikan suku bunga tersebut juga untuk memperbaiki angka defisit transaksi berjalan atau CAD.
“BI tahun ini potensinya naik masih sekali lagi, kalau kita lihat juga masih harus dilihat seberapa jauh juga the fed naikan. karena kan masih ada kemungkinan the fed naikan 50 hingga 75 bps,” kata Josua di Jakarta, Rabu 19 September 2018.
Menurutnya, hingga akhir tahun, suku bunga acuan BI diperkirakan pada angka 5,75 persen. Dari angka tersebut diharap BI mampu untuk meredam CAD.
Baca juga: Kenaikan Bunga Acuan Akan Bunuh Pertumbuhan Ekonomi
“Jadi buat antisipasi hal itu ya kenaikan suku bunga itu masih terbuka buat BI. sampai akhir tahun ini 5,75 persen itu udah cukup oke untuk meredam,” tambah Josua.
Selain itu dirinya juga menyebut, fluktuasi rupiah hingga tahun depan diperkirakan masih sangat dinamis, namun diharapkan tekanan nilai tukar dari eksternal tidak sebanyak tahun ini.
Sebelumnya, sepanjang 2018 BI telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebanyak 125 bps pada bulan Mei Juni dan Agustus sehingga kini berada di level 5,5%. Namun sepertinya kebijakan tersebut belum dapat memulihkan nilai tukar rupiah.(*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More