Jakarta – Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memprediksi tingkat suku bunga acuan BI di tahun 2023 akan mencapai angka 6,25% – 6,5%.
Hal itu dikarenakan Bhima melihat inflasi yang masih tinggi pada November 2023 yakni pada level 5,42%.
“Potensi BI naikan suku bunga diperkirakan 3-4 kali di 2023, dengan kisaran mencapai 6,25% – 6,5%,” ujar Bhima saat dihubungi Infobank, dikutip Senin, 26 Desember 2022.
Menurutnya, kenaikan suku bunga yang berlanjut juga mengirim sinyal bahwa inflasi relatif tinggi dibandingkan dengan pra pandemi. Diperkirakan tingginya inflasi ini akan bertahan lama, sehingga memengaruhi pola konsumsi secara agregat.
“Kenaikan suku bunga yang berlanjut juga mengirim sinyal bahwa inflasi yang relatif tinggi dibanding pra pandemi mungkin bertahan lama dan mempengaruhi pola konsumsi secara agregat,” jelas Bhima.
Seperti diketahui, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Desember 2022 memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 5,5%, dengan suku bunga Deposit Facility menjadi 4,75%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,25%.
Bank Indonesia (BI) sendiri menargetkan untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3,0±1%.(*)
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More