News Update

Suku Bunga Acuan Bakal Pengaruhi Pertumbuhan Properti di 2018

Jakarta – Pertumbuhan industri properti di 2018 diperkirakan tidak akan dipengaruhi oleh kondisi politik yang sudah mulai masuk di tahun ini. Namun demikian, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), ada beberapa hal yang akan mempengaruhi pertumbuhan properti di 2018.

Direktur Neraca Pengeluaran BPS Puji Agus Kurniawan di Jakarta, Rabu, 17 Januari 2018 mengungkapkan, bahwa salah satu hal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan properti di 2018 yakni suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7-day Reverse Repo Rate.

Sebagai informasi, saat ini tingkat suku bunga acuan BI berada pada level 4,25 persen. Kendati suku bunga acuan sudah mengalami penurunan sebanyak 175 basis points (bps) sejak awal 2016, namun BI dinilai lebih berhati-hati menentukan suku bunganya.

“Tingkat suku bunga BI beberapa kali mengalami penurunan, dengan relatif rendahnya suku bunga diharapkan konsumsi masyarakat meningkat dan mempengaruhi bisnis properti,” ujarnya.

Selain variabel suku bunga acuan BI, lanjut dia, faktor lainnya yang turut mempengaruhi pertumbuhan properti adalah dari sisi pertumbuhan ekonomi nasional, konsumsi rumah tangga, pendapatan nasional, PMTB, pertumbuhan nasional, inflasi perumahan dan komposisi penduduk.

“Kita ini sangat potensial, 2017 jumlah penduduk kita sekitar 260 jutaan, dari jumlah tersebut 15 persennya berusia 25-34 tahun, ini cukup besar. Belum lagi kalau digabung dengan usia 20-29 tahun yang juga memiliki minat yang tinggi akan untuk beli rumah,” ucapnya.

Jika dilihat dari indikator-indikator, tersebut maka pertumbuhan properti akan menunjukkan tren yang positif, terutama jika ditopang dari suku bunga yang rendah dan inflasi yang terkendali. Selain itu, kebijakan pemerintah yang memprioritaskan prmbangunan perumahan juga dianggap sebagai indikator positif.

“Pemerintah menjadikan kebijakan pembangunan perumahan sebagai kebijakan prioritas, kalau kita lihat pagu perumahan juga cukup besar. Untuk itu, tahun politik tidak terlalu mempengaruhi variabel makro sehingga perekonomian kita akan tetap terjaga,” tutup Agus. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

10 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

11 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

14 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

14 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

15 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

17 hours ago