Jakarta- Direktur Materi dan Debat, Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, Sudirman Said menyebut, ekonomi di era Jokowi saat ini masih rentan terhadap krisis ekonomi. Sebab menurutnya data orang miskin masih tinggi bila mengacu pada data standar bank dunia.
“Kemiskinan dan kesenjangan masih problem besar. Standar World Bank itu jumlah miskin itu mencapai 97 juta. Sesuatu yang rentan kalau terjadi hantaman krisis,” kata Sudirman Said di Jakarta, Kamis 18 Oktober 2018.
Sudirman Said menjelaskan angka orang miskin di Indonesia yang diklaim 25 juta orang kurang akurat, sebab ukuran yang dijadikan patokan Pemerintah ialah orang yang dengan penghasilan Rp 13.000 sehari. Sudirman menyebut, menurut standar Bank Dunia angka kemiskinan Indonesia telah mencapai 97 juta orang.
Baca juga: Tim Praboowo-Sandi Kritisi Bongkar Pasang Kabinet Pemerintah Ganggu Stabilitas Ekonomi
Sudirman juga menyebut, angka yang dirilis oleh Pemerintah mengenai angka pengangguran terbuka yang mencapai 7 juta orang juga kurang akurat sebab menurutnya masyarakat yang berkerja secara non-formal masih belum masuk dalam golongan telah bekerja.
“Kemudian masalah ketenagakerjaan, pengangguran terbuka mencapai 7 juta orang. Tapi, lebih dari 40 juta orang masuk kategori setengah menganggur,” tukas Sudirman.
Dirinya berharap pemerintah yang kelak akan memimpin pada periode berikutnya akan memperhatikan permasalahan kemiskinan dan pengangguran tersebut guna mewujudkan perekonomian yang stabil. (*)
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More