Categories: Analisis

Sudah IPO, Pengamat Nilai Pasar Homeco Living Menjanjikan

Jakarta – PT Homeco Victoria Makmur Tbk/Homeco Living telah berhasil menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan kode saham LIVE. Potensi penjualan perabotan rumah dinilai memiliki pasar menjanjikan seiring berjalannya waktu.

“Penjualan industri rumah tangga bisa dikatakan termasuk sektor yang cukup tinggi demandnya dan banyak terimbas oleh daya beli masyarakat,” kata Investment Consultant PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (16/2).

Baca juga: Usai IPO, Homeco Victoria Makmur (LIVE) Bidik 50 Juta Konsumen di 2030

Reza menuturkan, produk rumah tangga dibutuhkan oleh masyarakat. Sehingga potensi pertumbuhan pasar bisa dipandang positif.

“Ke depan tentunya pertumbuhan terhadap sektor ini masih tetap ada. Apalagi dari perseroan juga meningkatkan kinerjanya dengan menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak, sehingga diharapkan performance dari perseroan dapat tetap terjaga,” jelasnya.

Selain itu, Pengamat Pasar Modal ini menilai, harga saham yang ditawarkan Homeco juga masih kisaran wajar. Sehingga, tidak membuat calon investor terbebani.

“Dari sisi harga IPO saham, saya rasa cukup terjangkau banyak pelaku pasar. Namun, biasanya pelaku pasar selain memperhatikan kinerja dan prospek fundamental juga memperhatikan berapa banyak jumlah lembar saham yang dilepas, free float, hingga penjamin emisinya serta apakah nantinya saat pasca listing harga sahamnya di maintain atau tidak,” ungkapnya.

Meski begitu, Homce harus menyadari persaingan di sektor perabotan rumah tangga tidak ringan. Karena ada kompetitor lain seperti Ace Hardware, Depo Bangunan, Mitra10 dan lain sebagainya. Namun, kesempatan untuk bersaing memang masih terbuka lebar.

Diketahui, PT Homeco Victoria Makmur Tbk menggelar IPO maksimal Rp808,35 juta saham atau 17,6 persen.

Perseroan membuka harga penawaran di Rp136-181/saham, sehingga nilai IPO ini sebanyak-banyaknya Rp146,31 miliar.

Masa penawaran awal (bookbuilding) pada 19-24 Januari 2024, perkiraan masa penawaran umum pada 2-6 Februari 2024, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) terjadi pada 12 Februari 2024. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah Binaartha Sekuritas dan Samuel Sekuritas Indonesia.

Pemegang saham Homeco Living sebelum IPO, yakni PT Homeco Global Investasi sebanyak 95,499 persen. Pengendali perseroan adalah Sjamsoe Fadjar dan Ellies Kiswoto.

Sjamsoe Fadjar menjabat komisaris utama perseroan, sedangkan Ellies Kiswoto menduduki kursi direktur utama perseroan.

PT Homeco Victoria Makmur Tbk, dikenal juga dengan nama Homeco Living, didirikan pada tahun 2012, adalah pemimpin pasar di Indonesia yang menjual berbagai kategori produk.

Kegiatan usaha utama perseroan adalah perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga, perdagangan besar alat tulis dan gambar, perdagangan besar alat permainan dan mainan anak-anak, dan perdagangan besar tekstil.

Baca juga: Melantai di Bursa, Begini Pergerakan Harga Saham Bersama Mencapai Puncak (BAIK)

Perseroan menyediakan perlengkapan dapur, peralatan masak, tas, alat tulis, dan tisu basah berkualitas.

Sebagai perusahaan holding, perseroan juga mengelola satu entitas anak – PT Trisinar Indopratama (TSI), yang merupakan perusahaan bergerak di bidang industri barang dari plastik untuk pengemasan, mainan anak-anak, barang plastik lainnya, perlengkapan dan peralatan rumah tangga (tidak termasuk furnitur) berbahan dasar plastik dengan merek Technoplast. TSI sendiri telah memiliki pengalaman bisnis selama 24 tahun. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Korban PHK Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan di 2025, Begini Detailnya

Jakarta – Pemerintah bakal memberikan bantuan tunai sebagai dukungan kepada para pekerja yang menjadi korban… Read More

3 hours ago

Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar, Crazy Rich Budi Said Ajukan Banding

Jakarta – Crazy Rich Surabaya, Budi Said mengajukan banding usai dirinya divonis 15 tahun penjara… Read More

3 hours ago

Top! Pemerintah Beri Diskon 50 Persen Iuran BPJS Ketenagakerjaan di 2025, Ini Ketentuannya

Jakarta - Pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi 2025 dengan salah satu langkah utamanya adalah pemberian… Read More

4 hours ago

Indef Soroti Masalah Fiskal yang Bikin Utang RI Makin Bengkak

Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J. Rachbini… Read More

6 hours ago

Waskita Beton Precast Raih Kontrak Baru Rp2,22 Triliun per November 2024, Ini Rinciannya

Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah mencatatkan capaian positif yang ditandai dengan… Read More

6 hours ago

BOII Targetkan Laba 2025 Naik Dua Kali Lipat di Tengah Kenaikan PPN 12 Persen

Jakarta - Pemerintah resmi menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen.… Read More

10 hours ago