News Update

Suap Meikarta, Langkah Kooperatif Bos Lippo Mudahkan Tugas KPK

Jakarta – Langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Bos Lippo, terkait kasus suap Meikarta dinilai sudah tepat.

Pengamat Hukum, Margarito Kamis mengatakan, alasan KPK memeriksa James sebagai saksi dalam kasus ini sudah berdasarkan fakta. “Logikanya pemeriksaan terhadap James sangat beralasan secara hukum,” jelas Margarito di Jakarta, Rabu, 31 Oktober 2018.

Bos Lippo Group, James Riady sendiri menyatakan, bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam mengusut kasus dugaan suap perizinan pembangunan megaproyek apartemen yang dilakukan PT MSU di Bekasi.

Pernyataan ini disampaikan oleh James setelah keluar dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi di Rasuna Said, Selasa malam, 30 Oktober 2018.

“Saya dalam kapasitas pribadi saya baru saja selesai proses pemberian pernyataan di KPK, selama sekian waktu saya telah menjawab 59 pertanyaan, mencakupi segala hal. Saya beri semua itu dengan kooperatif dan mendukung KPK dengan proses itu,” ujar James Riyadi.

“Saya sungguh mengapresiasi sikap KPK yg begitu profesional dan begitu ramah. Selanjutnya saya akan terus kooperatif dan mendukung KPK dalam melaksanalan tugasnya dan setiap saat pun saya bersedia untuk memberikan pernyataan lagi,” tambah James.

James juga menampik spekulasi yang berredar mengenai keterlibatannya dengan kasus hukum yang melanda PT MSU.

“Izinkan saya menyampaikan bahwa saya pribadi tidak mengetahui dan tidak memiliki keterlibatan dengan kasus suap di Bekasi,”

Pada kesempatan itu James juga mengklarifikasi spekulasi yang membahas pertemuannya dengan Bupati Bekasi.

“Tadi ada pertanyaan juga apakah saya ketemu bupati? Betul saya ketemu beliau akhir tahun lalu. saat beliau baru saja melahirkan. Kebetulan saya di Lippo Cikarang diberitahu beliau baru melahirkan. Saya sendiri baru saat itu tahu bupatinya wanita. Saya diajak utk mampir untuk ucapkan selamat ke rumah beliau. Tidak ada pembicaraan izin, bisnis atau apapun dengan beliau,” terang James.

Sebagai gambaran, KPK melakukan OTT terhadap beberapa pihak yang diduga terlibat dalam kasus dugaan suap pada mega proyek Meikarta.

Merujuk pada keterangan korporasi Meikarta, mega proyek ini menyerap sekitar 70 ribu tenaga kerja, mulai dari pekerja konstruksi, mandor, petugas kebersihan dan keamanan, arsitek, desainer interior, hingga petugas pengelola berbagai fasilitas yang tersedia.

Total nilai investasi proyek ini mencapai Rp278 triliun yang berasal dari banyak investor dan melibatkan 120 perusahaan sebagai mitra. Dengan nilai investasi sebesar itu, proyek yang dilaksanakan PT MSU diharapkan akan berkontribusi signifikan terhadap PDB Indonesia yang jumlahnya diperkirakan akan mencapai Rp15.000 triliun per tahun.(*)

Dwitya Putra

Recent Posts

1.001 PR BUMN Era Prabowo-Gibran

Jakarta - Erick Thohir kembali menduduki kursi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kabinet… Read More

9 mins ago

Tiket.com Gandeng Accor, Sediakan Pilihan 500 Hotel bagi Wisatawan

Jakarta - Accor, pemimpin global industri perhotelan, resmi mengumumkan kemitraan strategis global dengan Tiket.com, salah… Read More

25 mins ago

Kolaborasi Pospay dan Jalin Perkuat Layanan Pembayaran QR Cross Border di Singapura

Jakarta — PT Pos Indonesia (Persero) melalui aplikasi Pospay dan PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin)… Read More

31 mins ago

Era Kerja Digital, Huawei Hadirkan Tablet Lebih dari Sekadar Laptop

Jakarta - Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mengubah cara hidup masyarakat, terutama dalam hal… Read More

2 hours ago

Erick Thohir Lanjutkan ‘Bersih-bersih’ BUMN Jilid Dua

Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir bakal melanjutkan program ‘bersih-bersih BUMN’ jilid kedua dalam melawan… Read More

2 hours ago

Sri Mulyani Lapor APBN Defisit Rp309,2 Triliun di Oktober 2024

Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada hari ini (8/11) melaporkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja… Read More

2 hours ago