Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam acara The Finance Executive Forum di ajang Top 20 Financial Institutions Award & Best CFO 2025 yang digelar Infobank Media Group di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2025. (Foto: M. Zulfikar)
Poin Penting
Jakarta – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan program pemerintah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang langsung menyentuh masyarakat pada 2026 mencapai Rp1.370 triliun.
Suahasil menjelaskan, angka tersebut naik sebesar Rp400 triliun dibandingkan tahun ini yang sekitar Rp950 triliun.
“Kita mencoba mengidentifikasi berapa sih program-program dari APBN yang langsung menyentuh masyarakat. Kalau tahun ini sekitar Rp950 triliun, tahun depan akan mencapai Rp1.370 triliun. Jadi ada kenaikan hampir Rp400 triliun dana dari belanja APBN pusat yang efeknya itu langsung menyentuh kegiatan aktivitas masyarakat,” kata Suahasil saat memberikan keynote speech pada acara The Finance Executive Forum di ajang Top 20 Financial Institutions Award & Best CFO 2025 yang digelar Infobank Media Group, di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2025.
Baca juga: Wamenkeu Suahasil Dorong Peran Aktif Sektor Keuangan dalam Kegiatan Ekonomi Masa Depan
Di samping itu, Suahasil mengakui anggaran transfer ke daerah (TKD) mengalami penurunan sekitar Rp160 triliun menjadi Rp699 triliun pada 2026, dibandingkan tahun ini yang sebesar Rp864 triliun.
Namun, menurutnya, hal itu tak mengurangi dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat. Sebab, belanja pemerintah pusat untuk program di daerah meningkat.
“Tapi total dari belanja negara baik pusat maupun daerah yang menyentuh masyarakat itu meningkat, netonya meningkat. Sehingga memang cara bekerja kita mengharapkan bahwa pemerintah daerah itu nanti akan betul-betul melihat program-program pusat yang ada di daerahnya,” ungkapnya.
Baca juga: Wamenkeu Ungkap Pembangunan IKN Habiskan Anggaran Rp43,4 T di 2024, Ini Rinciannya
Suahasil mencontohkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, yang diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan permintaan untuk produk lokal di masyarakat.
“Saya berharap pemerintah daerah betul-betul melihat kapan makan bergizi gratis betul-betul hadir di daerah saya. Kalau yang sudah hadir dapurnya, perhatikan betul higienisnya dapur, perhatikan betul benar gak menyuplai 2.000-3.000 porsi per hari, benar gak makanan itu sampai kepada siswa-siswa kita. Ini ilustrasi menggunakan program MBG untuk memberitahu bahwa memang harusnya ada sinergi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat,” tandasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More