Keuangan

Strategi Underwriting Ketat Jadi Kunci Perbaikan Kinerja Maximus Insurance

Posisi Penting

  • Kinerja Maximus Insurance membaik hingga Triwulan III 2025, tecermin dari pertumbuhan premi bruto sekitar 45 persen (yoy) dan klaim bruto yang membaik sekitar 15 persen.
  • Penguatan underwriting yang lebih selektif menjadi kunci perbaikan kualitas portofolio dan pengendalian risiko di tengah persaingan industri.
  • Kondisi keuangan tetap solid, dengan RBC 162,74 persen dan likuiditas 150,83 persen, ditopang fokus pada pertumbuhan berkelanjutan dan tata kelola.

Jakarta – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (ASMI) mulai menunjukkan perbaikan kinerja hingga Triwulan III 2025. Di tengah persaingan ketat industri asuransi umum, perseroan membukukan pertumbuhan premi bruto sekitar 45 persen secara tahunan, sementara klaim bruto justru membaik sekitar 15 persen.

Kondisi ini menjadi indikator awal bahwa pertumbuhan tidak semata berbasis volume, melainkan mulai ditopang oleh pengelolaan risiko yang lebih disiplin.

Lonjakan premi ini ditopang oleh penguatan aktivitas pemasaran dan kerja sama dengan mitra distribusi. Namun, perbaikan klaim menjadi poin yang paling disorot, mengingat tekanan rasio klaim masih menjadi isu utama di industri.

Baca juga: Maximus Insurance Balikkan Rugi Jadi Laba Rp8,5 Miliar

Direktur Teknik Maximus Insurance, Lianny mengatakan bahwa tren klaim yang membaik bukan bersifat sementara.

“Kondisi di mana premi meningkat sementara klaim membaik mencerminkan kualitas portofolio yang semakin baik. Kami memperkuat proses underwriting sehingga risiko baru yang diterima lebih selektif,” ujarnya, dikutip Senin, 15 Desember 2025.

Dari sisi permodalan, kondisi keuangan perseroan masih berada dalam batas aman. Rasio solvabilitas (RBC) tercatat 162,74 persen, jauh di atas ketentuan minimum regulator.

Likuiditas juga terjaga di level 150,83 persen, sementara ekuitas terus menguat seiring pertumbuhan bisnis inti. Meski demikian, keberlanjutan tren ini tetap akan sangat bergantung pada konsistensi pengendalian risiko di tengah ekspansi bisnis.

Baca juga: Tertinggi Sepanjang Masa! Aset Perbankan Syariah Tembus Rp1.028,18 Triliun

Direktur Utama Maximus Insurance, Jemmy Atmadja, menekankan bahwa perusahaan memilih jalur pertumbuhan yang lebih berhati-hati.

“Fokus kami adalah menjaga keberlanjutan bisnis dan memastikan seluruh proses berjalan sesuai prinsip prudensial,” ucap Jemmy.

Terkait langkah strategis, Maximus tengah memperluas kolaborasi dengan bank-bank buku besar, melakukan pembaruan serta pendaftaran produk, dan melanjutkan proses administratif pengembalian izin Unit Usaha Syariah sesuai arahan regulator.

Menurut Jemmy, proses tersebut dijalankan secara terbuka dan sejalan dengan penguatan tata kelola.

“Setiap keputusan yang diambil harus menciptakan nilai jangka panjang bagi perusahaan,”imbuhnya. (*) Alfi Salima Puteri

Yulian Saputra

Recent Posts

Rekonstruksi Bencana Sumatra Diproyeksi Tembus Rp70 T, Ekonom BCA Wanti-Wanti Fiskal

Poin Penting Rekonstruksi pasca-bencana di Sumatra diproyeksi mencapai Rp50 triliun–70 triliun dan berpotensi meningkat karena… Read More

4 hours ago

Respons Reliance Sekuritas (RELI) soal Dampak Demutualisasi BEI

Poin Penting Reliance Sekuritas menyatakan akan mengikuti arahan BEI terkait rencana demutualisasi yang saat ini… Read More

4 hours ago

2026 di Depan Mata, Ini Strategi Mengatur Keuangan di Tengah Risiko Ekonomi

Poin Penting Resolusi finansial perlu strategi terukur, dimulai dari evaluasi pemasukan, pengeluaran, aset, dan liabilitas.… Read More

6 hours ago

Reliance Sekuritas Bakal Bawa 1 Perusahaan IPO Tahun Depan, Ini Bocorannya!

Poin Penting RELI targetkan dua penerbitan efek di 2026, masing-masing satu IPO saham dan satu… Read More

6 hours ago

Klaim Asuransi Bencana Sumatra Capai Rp567 Miliar, AAUI Soroti Protection Gap

Poin Penting AAUI mencatat estimasi sementara klaim asuransi akibat bencana di Sumatra mencapai Rp567 miliar… Read More

8 hours ago

Ekonom BCA Ramal Kredit Tumbuh 10 Persen pada 2026

Poin Penting BCA proyeksikan kredit 2026 tumbuh 9–10 persen, sejalan dengan target Bank Indonesia di… Read More

8 hours ago