Perbankan

Strategi Segitiga Value Chain MUFG, Komitmen Memperluas Pasar Asia Lewat Indonesia

MUFG Group telah berkiprah di Indonesia sejak 60 tahun lalu melalui Kantor Cabang di Jakarta. Nama MUFG semakin populer ketika menjadi pengendali Danamon. Melalui bank terbesar kelima dari sisi aset ini, MUFG bermain di segmen ritel, semakin aktif menggerakkan sektor riil dan memperbesar kontribusinya dalam menyukseskan pembangunan di Indonesia. 

Jakarta – Akhir Desember 2017,  Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Limited (MUFG) melakukan gebrakan di industri perbankan tanah air. Bank raksasa asal Jepang itu mengumumkan akuisisi saham milik Temasek Holding (melalui Asia Financial) di PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). Publik masih mengingat peristiwa menghebohkan ini lantaran MUFG melakukan pembelian di harga premium.  

Pada Jumat 22 Desember 2017, harga saham BDMN ditutup di level Rp6.000 per lembar, melesat tinggi sejak berhembus isu akuisisi. Pada awal pekan berikutnya, tepatnya Selasa 26 Desember 2017, manajemen BDMN mengumumkan telah terjadi transaksi penjualan saham tahap I sebanyak 19,9% senilai Rp15,87 triliun. Dari keterbukaan informasi ini, publik akhirnya tahu bahwa MUFG menghargai saham BDMN sebesar Rp8.323 per lembar, alias 39% lebih tinggi dari harga penutupan.

Dalam rentang 1,5 tahun, MUFG terus menambah kepemilikan hingga akhirnya ditetapkan sebagai pengendali pada 3 Agustus 2018. Harga saham BDMN pun sempat melambung ke level tertinggi sepanjang sejarahnya, yakni Rp10.000 per saham. Aksi korporasi ini baru berhenti pada April 2019, ketika MUFG berhasil meningkatkan kepemilikan dari 40% menjadi 94%. Kemudian efektif per 1 Mei 2019, Bank Danamon resmi merger dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk., bank yang juga dikendalikan oleh MUFG.

Publik takjub dengan kesungguhan MUFG menggantikan posisi Temasek di BDMN. Beberapa tahun setelah transaksi yang mencengangkan itu, publik baru bisa mencerna apa alasan strategis dibalik perjuangan MUFG mendapatkan BDMN. 

Pengamat menilai sedikitnya ada tiga tujuan strategis MUFG di BDMN dan anak usahanya, Adira Finance. Pertama, Indonesia memiliki posisi yang sangat penting di Asia. Dibandingkan para tetangganya, ekonomi Indonesia masih sanggup bertumbuh rata-rata di atas 5% pertahun dan jumlah penduduk usia produktif sangat melimpah.

“Jadi, siapapun yang ingin menjadi penguasa industri keuangan di Asia, mereka harus punya pijakan yang kuat di Indonesia karena prospek ke depannya sangat menjanjikan. Akuisisi BDMN merupakan langkah strategis MUFG dalam membidik pasar Asia,” kata analis MNC Sekuritas Tirta Widi Gilang Citradi. 

Kedua, MUFG perlu ekspansif di luar Jepang untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Bagaimanapun, negative spread di Negeri Sakura bukan kondisi yang ideal. Kebijakan suku bunga rendah telah menyulitkan industri keuangan domestik meraih margin tinggi. Di sisi lain, penduduk Jepang saat ini lebih banyak yang memasuki usia pensiun, ketimbang jumlah penduduk usia produktif. 

“Nah, Indonesia justru menikmati bonus demografi. Industri perbankannya juga sangat menjanjikan karena rata rata net interest margin (NIM) konsisten di atas 6%- 7%, rasio kredit terhadap GDP masih rendah dan perkembangan inklusi dan literasi finansial yang jauh tertinggal dibandingkan negeri tetangga. Intinya ruang pertumbuhannya masih terbuka lebar,” kata Direktur Eksekutif Segara Institute a Piter Abdullah.      

Ketiga, MUFG butuh bank sebesar BDMN untuk mewujudkan visi besar “One MUFG”. BDMN tercatat sebagai anggota 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset dengan jaringan cabang tersebar di seluruh nusantara. Produk dan layanannya juga lengkap, mulai dari enterprise banking, commercial banking, syariah hingga produk ritel. Selain itu, BDMN tercatat sebagai pemain utama industri pembiayaan melalui anak usahanya, Adira  Finance.

“Keberadaan Danamon dan Adira melengkapi agenda besar MUFG dalam meningkatkan pengaruhnya di industri perbankan tanah air. Ketiga entitas ini saling melengkapi dan saling menopang dalam suatu kolaborasi strategis,” kata Tirta.

CEO Bank Danamon Yasushi Itagaki menjelaskan salah satu kunci sukses MUFG Group di Indonesia terletak pada kemampuan mensinergikan unit bisnis, kolaborasi mendalam dan sokongan penuh MUFG Group. Kolaborasi memampukan MUFG Group melayani ekosistem bisnis dari rantai finansial paling hulu hingga hilir.

Segitiga value chain yang terdiri dari MUFG Indonesia, Bank Danamon dan Adira, dapat berjalan optimal karena masing masing entitas melayani segmen bisnis yang berbeda, dengan target pasar yang spesifik, tapi saling melengkapi.

MUFG Indonesia fokus melayani segmen korporasi, seperti membiayai infrastruktur, memimpin pinjaman sindikasi dan menyediakan modal kerja untuk grup konglomerasi. Jika MUFG menyasar korporasi besar, Danamon fokus membidik rantai pasoknya dan melayani ekosistem dari grup tersebut. Maka itu, Danamon memainkan peran penting di segmen enterprise banking untuk melengkapi produk dan layanan yang diberikan MUFG Indonesia. Sementara Adira Finance, anak usaha Bank Danamon di bisnis multifinance, fokus pada pembiayaan konsumen.

“Salah satu contohnya adalah kolaborasi kami di bisnis otomotif. MUFG membiayai industri otomotif, Bank Danamon menyediakan fasilitas kredit ke dealer, ekosistem dan jaringan pendukungnya, sementara Adira Finance membiayai kredit kendaraan untuk para konsumen akhir,” kata Country Head Indonesia MUFG Indonesia Kazushige Nakajima.

Kolaborasi strategis dalam satu ekosistem One MUFG ini akan terus diperluas dan diperdalam, sehingga nasabah bisa mendapatkan produk dan layanan ‘one stop solution’ secara efisien. Terutama dalam mengakses dan mengoptimalkan jaringan global MUFG. “Kami mampu memberikan pelayanan yang optimal berkat dukungan penuh MUFG Group,” kata Nakajima. 

Nasabah dan pemangku kepentingan membutuhkan informasi terkini dan terbaik untuk mendukung langkah mereka dalam menjawab tantangan, sekaligus mencari peluang bisnis untuk tumbuh berkelanjutan bersama MUFG Group. Hal inilah yang melatarbelakangi Danamon bersama MUFG Bank dan Adira Finance menggelar The Indonesia Summit 2023 di Jakarta, pada 27 Oktober 2022 lalu.

Danamon bersama dengan Adira Finance dan MUFG Bank pun terus berkomitmen untuk ikut serta dalam meningkatkan perannya dalam mendorong perekonomian dalam negeri, yang sekaligus menegaskan kembali komitmen grup dalam mendorong pertumbuhan ekosistem otomotif yang berkelanjutan di Indonesia. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

5 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

6 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

19 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

20 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

20 hours ago

Jurus OJK Perluas Akses Keuangan yang Bertanggung Jawab dan Produktif di Balikpapan

Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan yang… Read More

20 hours ago