Depok – Mantan Direktur Utama Bank Syariah Mandiri periode 2005-2014, Yuslam Fauzi hari ini melakuian uji materi disertasi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Hal itu dilakukan Yuslam guna menyabet gelar Doktor di depan namanya.
“Disertasi ini saya buat sejak tahun 2011,” kata Yuslam disela istirahat sidang, Rabu, 19 Juli 2017.
Disertasinya yang berjudul “Examining strategic enterpreneurship with the theory of planned behavior : An empirical study on an islamic bank” ini menjelaskan perihal bagaimana mendorong industri perbankan syariah bisa terus berkembang di era digital.
Ia menjelaskan ada beberapa hal yang perlu dikedepankan dalam mendorong perbankan syariah, salah satunya menggabungkan sikap prilaku strategi di level BOD dengan membangun jiwa kewirausahaan di level managerial.
“Jadi sudah tidak boleh lagi ada direksi yang menganggap dirinya segala-galanya. Karena perlu diingat, semakin tua seseorang maka ilmu pengetahuan seputar teknologi semakin berkurang,” jelasnya.
Meliha hal itu ia mengungkapkan pentingnya direksi membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang kuat dan punya jiwa kewirausahaan, yakni di level manager.
Karena SDM level manager atau menegah punya potensi besar dalam mengembangkan ide-ide besar baik dalam membuat produk dan sebagainya.
“Seperti kita ketahui, fintech sudah di depan mata. Perkembangan teknologi perlu ditingkatkan di setiap perbankan, khususnya perbankan syariah. Untuk itu dua hal tadi perlu digabungkan, jangan berdiri sendiri,” tutupnya.
Sekedar informasi, dalam memaparkan disertasinya tersebut, Yuslam diuji oleh Dewan penguji yakni Ketua: Sari Wahyuni, Ph.D. dan anggotanya Prof. Komarudin Hidayat, Ph.D, Prof. Martani Huseini, Ph.D. Muliaman D. Hadad, Ph.D. dan Dr. Mustafa Edwin Nasution. (*)
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More