Internasional

Strategi Cawapres Vance dan Walz Jelang Debat Pilpres AS: Perhatian Khusus pada Isu Ekonomi-Aborsi

Jakarta – Calon wakil presiden (cawapres) Amerika Serikat dari Partai Republik, JD Vance, dan rivalnya dari Partai Demokrat, Tim Walz, telah mempersiapkan diri untuk debat cawapres Pilpres AS 2024, yang akan berlangsung pada Selasa (1/10) waktu setempat.

Baru-baru ini, Vance telah memberi kisi-kisi pesan yang akan disampaikannya kepada para pemilih saat berdebat dengan pesaingnya, Walz.

“Bahwa pencalonan ini, tim yang memiliki substansi, tim yang benar-benar memiliki rekam jejak yang membuat kita bangga, bukan tim yang kita jauhi. Dan tim yang benar-benar memiliki rencana adalah tim Trump-Vance,” katanya, dinukil VOA Indonesia, Selasa, 1 Oktober 2024.

Baca juga : Pilpres AS Kian Panas, Cawapres JD Vance Kembali ‘Serang’ Kamala Haris

Diketahui, agar Vance tampil memukau saat tampil dalam debat berdurasi 90 menit itu, dirinya dibantu oleh anggota DPR dari Partai Republik, Tom Emmer.

“Ia dapat berbicara tentang ekonomi yang diperbaiki oleh Donald Trump dan yang dirusak oleh Harris-Biden. Ia dapat berbicara tentang perbatasan yang diperbaiki oleh Trump dan yang dirusak oleh mereka,” jelasnya.

“Dan begitu ia memahami bahwa Tim Walz hanya akan mencoba mengalihkan perhatian dan mencoba memperagakan pesona kerakyatan atau cara-cara lain, Vance akan menuntut pertanggungjawabannya,” tambahnya.

Adapun Walz, ia dilaporkan mendapat bantuan dan dukungan penuh dari Gubernur Minnesota untuk mengasah kemampuan debatnya. 

Baca juga : Mundur dari Kandidat Presiden Jalur Independen, RFK Jr Dukung Trump di Pilpres AS

Pesannya kepada para pemilih sering kali berpusat ke betapa pentingnya Pilpres AS pada 5 November mendatang.

“Semuanya dipertaruhkan. Tidak hanya untuk empat tahun ke depan, tetapi untuk 40 tahun ke depan,” tegasnya.

Isu Aborsi dan Hak Reproduksi

Profesor Ilmu Politik dari Universitas Chicago, John Mark Hansen menilai, hak reproduksi mungkin akan menjadi salah satu serangan terkuat Walz terhadap Vance.

“Vance mungkin akan didesak mengenai apakah Trump, sebagai presiden, akan menandatangani larangan aborsi atau memberlakukan periode sangat-sangat singkat soal aborsi masih diperbolehkan di seluruh negara,” tuturnya.

Menurutnya, pemilih seharusnya tidak mengharapkan cawapres AS untuk memberikan rincian kebijakan yang diusulkan kampanye mereka.

“Debat selalu lebih banyak menjadi tontonan daripada menunjukkan substansi. Para kandidat telah menjadi sangat-sangat terampil dalam mengalihkan perhatian dari pertanyaan yang diajukan kepada mereka, dan justru membahas masalah yang ingin mereka bahas,” tandasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

7 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

9 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

11 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

12 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

12 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

15 hours ago