Perbankan

Strategi Baru Bank Digital: Kolaborasi Makin Kuat, Direct Lending Mulai Mekar

Poin Penting

  • Bank digital kian agresif masuk direct lending, dengan 9 dari 10 bank berbasis teknologi sudah menawarkan pinjaman tunai atau PayLater melalui aplikasi.
  • Bank Jago memperkuat diversifikasi penyaluran kredit lewat produk Jago Dana Cepat dan segera meluncurkan Jago Dana Siaga.
  • Kontribusi direct lending Bank Jago masih 4 persen –5 persen, namun kreditnya tumbuh 36% menjadi Rp23,5 triliun per September 2025.

Jakarta – Bank berbasis teknologi atau bank digital kini mulai menerapkan strategi baru untuk meningkatkan pinjaman dengan produk pinjaman langsung (direct lending) kepada nasabah melalui aplikasi. Strategi ini mencerminkan diversifikasi sejak operasional bank berbasis teknologi dirintis melalui kolaborasi dengan ekosistem digital.

Dari 10 bank berbasis teknologi, terpantau 9 bank telah memiliki produk direct lending yang dapat diakses melalui aplikasi. Secara umum, produk pinjaman digital yang ditawarkan oleh bank-bank ini berupa pinjaman tunai atau PayLater dengan tenor maksimum yang bervariasi, dari terpendek 6 bulan (bluExtraCash BCA Digital dan Krom Kredit) hingga terpanjang 30 bulan (Tunaiku Bank Amar dan Pinjaman Atur Sendiri Superbank).

Suku bunga yang ditawarkan juga beragam; beberapa sangat kompetitif dengan menawarkan bunga mulai dari 1,39 persen flat per bulan (Jago Dana Cepat) hingga yang menggunakan perhitungan harian (Neo Pinjam dan Superbank PAS).

Baca juga: 5 Tantangan Bank Digital dalam Membangun Brand dan Menjaring DPK

Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengatakan produk direct lending merupakan strategi bank untuk mengembangkan mesin penyaluran pinjaman secara organik. Pasalnya, dalam empat tahun terakhir, pertumbuhan Bank Jago yang pesat ditopang kolaborasi bersama partner dari ekosistem dan partner digital.

“Kolaborasi dengan mitra ekosistem terus menjadi kontributor utama bisnis kami. Namun, kami juga menyadari pentingnya melakukan diversifikasi, konsisten berinovasi, serta menciptakan produk dan layanan yang mampu memberikan kontribusi signifikan di masa depan,” katanya dalam acara media gathering di Malang, beberapa waktu lalu.

Sejak Oktober 2024, Bank Jago telah merilis produk Jago Dana Cepat guna memenuhi kebutuhan nasabah. Direktur Bank Jago Sonny C. Joseph menjelaskan produk ini menawarkan fasilitas pinjaman yang berbeda untuk setiap nasabah, salah satunya ditentukan oleh riwayat transaksi dan profiling nasabah.

“Teknologi memampukan kami untuk mengukur profil risiko setiap debitur. Jadi, plafon kredit dan bunga yang kami kenakan bisa berbeda antara satu nasabah dengan nasabah lainnya,’’ katanya.

Yang menarik, produk ini mengusung konsep responsible lending atau pembiayaan yang bertanggung jawab di mana menekankan aspek transparansi, kemampuan bayar, dan edukasi finansial agar nasabah dapat mengambil keputusan yang bijak.

Ke depan, Bank Jago akan meluncurkan Jago Dana Siaga, produk pinjaman baru yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dana darurat atau pengeluaran tidak terduga. Produk yang menyediakan dana siaga tersebut merupakan lanjutan dari inovasi produk Jago Dana Cepat dengan tenor yang lebih pendek.

Baca juga: Survei Ipsos: Bank Digital Jadi Solusi Aman Konsumen untuk Transaksi Harian

Sejauh ini, kontribusi produk direct lending Bank Jago terhadap total portofolio pinjaman masih terbatas, berkisar 4 persen – 5 persen Namun, ke depan Bank Jago berharap kontribusi produk tersebut akan meningkat secara bertahap hingga dalam 4-5 tahun mendatang.

Secara umum, penyaluran kredit Bank Jago meningkat 36 persen menjadi Rp23,5 triliun per September 2025. Dari jumlah outstanding kredit tersebut, sebanyak 96 persen berasal dari Partnership & Ecosystem Lending.

Di sisi lain, penyaluran pinjaman dilakukan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang tetap rendah di level 0,4 pesen, di bawah rata-rata NPL industri perbankan.

Dengan ekspansi ke direct lending, bisa dibilang Bank Jago memiliki penawaran produk pinjaman paling lengkap kepada masyarakat, dibandingkan peers bank digital atau bank berbasis teknologi lainnya. Strategi tersebut sudah tepat dilakukan mengingat Bank Jago sudah memiliki basis nasabah yang luas di mana per September 2025 telah mencapai 18,6 juta. (*) DW

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

25 mins ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

1 hour ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

2 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

3 hours ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

3 hours ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

3 hours ago