Perbankan

Strategi Bank Lampung Sasar Kredit Produktif

Bandar Lampung – Direktur Utama Bank Lampung, Presley Hutabarat mengatakan, saat ini Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank Lampung tengah merubah visi menjadi bank komersil yang berfokus pada sektor UMKM. Bank Lampung menargetkan pangsa penyaluran kredit produktif hingga 20% dari total kredit pada akhir tahun 2022.

“Kita akan membangun ekosistem desa dan pasar, dan bagaimana bank Lampung berkontribusi untuk perkembangan ekonomi daerah selain itu kita juga fokus menggarap kredit kontruksi,” ujar Presley dalam wawancara dengan tim Infobank di Kantor Pusat Bank Lampung.

Presley menyatakan, hal ini sejalan dengan visi dari Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi yang menginginkan Bank Lampung menjadi bank kebanggaan masyarakat Lampung dan menjadi pendorong perekonomian Lampung.

Per September 2021, total kredit Bank Lampung sudah mencapai Rp755 miliar atau 13,33 persen dari total kredit yang sebesar Rp5,67 triliun. Secara total kredit Bank Lampung tercatat tumbuh 8 persen dibandingkan September 2020.

Sementara dari sisi dana pihak ketiga (dpk), Bank Lampung mampu tumbuh 7 persen menjadi Rp8 triliun. Kenaikan itu ditopang oleh simpanan deposito yang naik 53 persen menjadi Rp3,71 triliun, sedangkan dana murah mencapai Rp5 triliun.

Sementara per September 2021 Bank Lampung sukses membukukan total aset Rp10,31 triliun atau naik 8 persen dari Rp9,55 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kinerja Bank Lampung yang mentereng tidak lepas dari strategi jajaran direksi dalam membangun sumber daya manusia yang ekselen. Selain itu, Bank Lampung juga mendorong pelayanan kepada masyarakat Lampung dengan memperluas fasilitas kepada masyarakat melalui agen Laku Pandai yang tersebar di seluruh Lampung.

Agen Laku pandai selaku perpanjangan tangan Bank Lampung dibekali dengan aplikasi Lampung Smart untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam pembayaran PBB, pajak lendaraan bermotor, dan lainnya.

“Dari awal ada 125 agen laku pandai, sekarang sudah 1300 agen dari 2400 desa. Harapan kita bisa mencapai 5 agen per desa. Tahun 2022 kita berharap bisa mencapai satu agen per desa,” ungkap Presley. (*) Dicky F Maulana

Evan Yulian

Recent Posts

Dukung Digitalisasi Bisnis, Unifiber Luncurkan NOC Berskala Internasional

Jakarta - Unifiber, lini bisnis infrastruktur digital di bawah naungan PT Asianet Media Teknologi (Asianet),… Read More

37 mins ago

Pasarkan Produk Reksa Dana, Bank INA Kolaborasi dengan Sequis Aset Manajemen

Jakarta – PT Bank Ina Perdana Tbk (Bank INA) menjalin kerja sama strategis dengan PT… Read More

1 hour ago

Bank DKI Tegaskan Pentingnya Peran ‘CISO’ dalam Keamanan Siber

Jakarta - Serangan siber bisa datang kapan saja dan di mana saja. Pelaku usaha di… Read More

2 hours ago

Trump Effect Bikin Harga Bitcoin Cetak Rekor ATH, Tembus Level USD74.874

Jakarta – Harga bitcoin (BTC) mencetak rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH)… Read More

2 hours ago

Bangunan Hijau Sokong Operasi Keberlanjutan Bank Mandiri

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat komitmen dalam mengurangi jejak karbon dari kegiatan operasionalnya, salah… Read More

2 hours ago

Pengendali Saham KB Bank Biayai Operasi Jantung 10 Anak RI di Korea

Jakarta - KB Kookmin Bank, pemegang saham pengendali KB Bank, memberikan bantuan medis berupa biaya… Read More

2 hours ago