News Update

Stimulus OJK Diharap Dongkrak Kinerja Perusahaan Pembiayaan

Jakarta – Kepala Departemen Pengawasan IKNB II B Otoritas Jas Keuangan (OJK) Bambang W. Budiawan menilai, pelemahan ekonomi nasional akibat pandemi covid-19 turut mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan pembiayaan. Hal tersebut tercermin dari kontraksi yang terjadi beberapa segmen kinerja perusahaan pembiayaan baik dari sisi aset, sumber pendanaan hingga laba.

OJK mencatat, hingga akhir Mei 2020 aset perusahaan pembiayaan telah mencapai Rp507,11 triliun atau turun -1,42% yoy bila dibandingkan periode yang sama tahun 2019 di angka Rp514 triliun. Sedangkan angka piutang pembiayaan juga turun sebesar -6,38% yoy menjadi Rp420,25 triliun dimana periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp448 triliun.

“Laba juga cukup berat mengalami penurunan karena memang tidak ada yang booking besar sehingga pertumbuhan pembiayaan cenderung turun -64,64% yoy atau hanya Rp2,66 triliun,” ucap Bambang dalam InfobankTalkNews Media Discussion dengan tema: “Menakar Kekuatan Multifinance di Era New Normal: Menahan Goncangan Lewat Stimulus Kebijakan OJK”, Rabu 12 Agustus 2020.

Tak hanya itu, hingga Mei 2020 OJK juga mencatat sumber pendanaan perusahaan pembiayaan dari pinjaman dalam negeri dan luar negeri dan obligasi telah mencapai Rp342,87 Triliun atau mengalami penurunan -3,93% yoy.

Oleh karena itu, pihaknya terus menggencarkan kebijakan stimulus bagi perusahaan pembiayaan salahsatunya melalui restrukturisasi untuk memacu pertumbumbuhan bisnis dan perekonomian.

Sebagai informasi saja, dari 4,8 juta permohonan restrukturisasi yang masuk di perusahaan pembiayaan, jumlah kontrak yang disetujui oleh perusahaan pembiayaan untuk dilakukan restrukturisasi ialah sebanyak 4,18 juta kontrak dengan total outstanding pokok sebesar Rp124,34 triliun dan bunga sebesar Rp31,73 triliun.

“Berbagai kebijakan stimulus yang diterbitkan baik dari OJK maupun dukungan terhadap pemerintah pada intinya ingin mendorong sektor jasa keuangan dalam posisi stabil, terkendali, sehingga pada saatnya nanti ketika sektor riil sudah pulih kita siap dari sektor jasa keuangan,” tukasnya. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

9 hours ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

10 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

10 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

11 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

12 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

12 hours ago