Deputi Akses Permodalan di Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Fadjar Hutomo bilang startup teknologi telah menghasilkan multiplier effect pada banyak Usaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Mereka memberi solusi bagi kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan ekonomi sehari-hari, semisal nelayan, petani, dan lain-lain, memberi peluang terciptanya lapangan kerja baru.
“Bekraf menargetkan startup bisa menyerap 12.000 tenaga kerja. Dan kami ingin mendorong ekonomi kreatif, atau inovasi ekonomi, yang intinya ada nilai tambah terhadap produk yang dihasilkan, tidak hanya mengambil sumber daya alam,” tutur Fadjar dalam diskusi TechexChange yang digelar Finmas di Jakarta, Jumat (13/9).
Namun demikian, dia bilang, meski jumlah pelaku UKM di Indonesia ada sekitar 60 juta, atau setara 20 persen penduduk, tapi tidak kokoh. “Banyak traders-nya bukan makers. E-conmerce pun misalnya, akan lebih berdampak kalau yang diperdagangkan barang kita,” ucapnya.
TechXchange merupakan program yang diinisiasi Finmas untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai industri startup teknologi/digital ataupun fintek lending dan manfaatnya untuk perekonomian Indonesia, dengan mengundang narasumber dari berbagai stakeholder yang memiliki kompetensi dan pemahaman di bidang fintech lending maupun industri sejenis
TecheXChange kali ini menghadirkan Fadjar Hutomo dari Bekraf, Riya Farwati, Kasubdit Bidang Pengembangan Kewirausahaan dan keterampilan Usaha Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Tommy Wiyono, Co-Founder Pintek. Juga turut mengundang panelis dari startup social enterprise di antaranya ARUNA dan Kitabisa.com. (*)