Jakarta – Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri perbankan tak kunjung berhenti. Kali ini, menerpa bank asal Inggris Standard Chartered yang melakukan pemangkasan karyawan secara massal di Singapura, London dan Hongkong.
Diketahui, langkah PHK yang diambil Standard Chartered ini menjadi babak baru diantara bank-bank besar yang sudah lebih dahulu memangkas para pekerjanya.
Dinukil laman Bloomberg, Kamis (8/6/2023), PHK dilakukan terhadap 100 karyawan Standard Chartered sebagai upaya bank memangkas pengeluaran senilai USD 1 miliar atau setara Rp14,9 triliun sampai dengan tahun 2024.
“Meninjau persyaratan peran kami berkelanjutan di seluruh bank merupakan bagian dari aktivitas bisnis yang normal dalam memastikan bahwa kami tetap bisa efektif dalam menyampaikan strategi bisnis kami dan melayanan kebutuhan klie kami,” kata Juru Bicara Standard Chartered, Kamis, 8 Juni 2023.
Dalam laporan Bloomberg juga menyebut, Standard Chartered juga akan memangkas sejumlah posisi di bagian middle-office, termasuk sumber daya manusia. Selain itu, sejumlah direktur pelaksana di pasar keuangan Standard Chartered turut diberhentikan di London.
Meski Standard Chartered berbasis di London, namun sebagian besar pendapatan bank berasal dari pangsa pasar di Asia. Di mana, dilaporkan mengalami peningkatan laba pada kuartal I-2023 sebesar 21%.
Angka tersebut melampaui ekspektasi perusahaan lantaran disebabkan kenaikan suku bunga yang menopang pendapatan dari manajemen kas dan bisnis perbankan,
Laba Standard Chartered sebelum pajak di kuartal I mencapai USD1,81 miliar atau Rp26,9 triliun, di atas USD1,49 miliar di tahun sebelumnya.
PHK di Industri Perbankan
Pekan lalu, perusahaan perbankan investasi, Goldman Sachs Group Inc (GS.N) berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 250 pekerja. Opsi tersebut dilakukan di tengah kelesuan bisnis dalam pembuatan kesepakatan yang telah merusak pendapatan di Wall Street.
Dinukil Reuters, Kamis (1/6/2023), manajemen sudah melayangkan surat PHK kepada sejumlah petinggi direktur, termasuk mitra perusahaan.
Goldman sendiri sebelumnya, telah memangkas sebanyak 3.200 karyawan di tiga bulan pertama tahun 2023. Kondisi ini menjadikan PHK terbesar perusahaan sejak krisis keuangan 2008 silam.
Ada juga Silicon Valley Bank (SVB) dinyatakan bankrut usai perusahaan tersebut mengalami krisis selama 48 jam. Bank yang menyimpan banyak deposit perusahaan start up sekaligus pemberi pinjaman itu ditutup otoritas berwenang Amerika Serikat pada Jumat (10/3/2023).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Infobanknews, tumbangnya SVB bermula pada saat Federal Reserve (The Fed) menaikan suku bunga tahun lalu dalam menekan laju inflasi.
Tak ketinggalan PHK juga mendera Deutsche Bank yang menjadi korban SVB effect selanjutnya. Bank asal Jerman, Deutsche Bank, menghadapi kekhawatiran kolaps setelah sahamnya turun 11% pada Maret 2023.(*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Jejak investor asal Thailand di pasar keuangan Indonesia sudah cukup panjang. Lebih dari… Read More
Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) secara resmi meluncurkan program Makan Bergizi Gratis… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (8/11), Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Bandung - PT Geo Dipa Energi (Persero) atau Geo Dipa, salah satu badan usaha milik… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed kembali memangkas… Read More