Standard Chartered
Jakarta– -Kendati telah memfasilitasi produk investasi syariah, Standard Chartered Bank belum tertarik membuka Unit Usaha Syariah di Indonesia.
Head of Segments Standard Chartered Bank Ruddy Martono mengatakan, perkembangan bisnis syariah cukup baik, namun Standard Chartered masih berhati-hati dalam pengembangan bisnis syariah.
“Kita memang pendekatan pada pasarnya cenderung hati-hati. Kita lihat kompetitor ada yang masuk lalu keluar lagi. Kita masuk ke pasar syariah secara konsisten dan pasti, enggak ingin masuk terus keluar lagi,” kata Ruddy di Jakarta, belum lama ini.
Ruddy mengatakan fokus Standard Chartered untuk produk syariah adalah memberikan solusi pada nasabah dengan menawarkan berbagai produk.
“Sasaran ke depan adalah diversifikasi portofolio nasabah, bagaimana nasabah gak hanya memiliki produk konven tapi juga syariah,” ucapnya.
Country Head of Retail Banking Standard Chartered, Lanny Hendra menambahkan, Standard Charterd lebih menitikberatkan pada pemberian solusi pada nasabah.
“Kita lebih mentiikberatkan solusi pada nasabah, dan untuk target kita cukup agresif tahun ini untuk bisa memberikan addition value, dan kita inginnya growth double digit,” tukasnya.
Terbaru, Standard Chartered Bank menjadi satu-satunya bank yang menjadi agen penjual tiga reksa dana saham syariah offshore dari tiga manajer investasi global. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More