News Update

Stanchart Ciptakan SDM Berkualitas Lewat Program Youth to Work

Jakarta – Standard Chartered Bank melalui program Youth to Work yang merupakan bagian dari inisiasi global Standard Chartered, Futuremakers, menargetkan 100.000 kaum muda usia 16-30 tahun secara global, antara 2019-2023 dalam upaya penciptaan lapangan kerja yang produktif, berkesinambungan dan inklusif, untuk mendorong pertumbuhan perekonomian yang berkelanjutan.

Untuk di Indonesia sendiri, program Youth to Work dilaksanakan oleh Standard Chartered Bank Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Mitra Mandiri dalam pemilihan dan menjalankan program pelatihan dengan elemen program meliputi kurikulum 3L, yakni literasi bahasa Inggris, literasi pemasaran digital, dan literasi komputer.

Youth to Work di Indonesia baru dilakukan sebagai pilot project dengan pelaksanaan selama enam bulan, dan kesempatan bagi 10 siswa unggulan dari 5 SMK yang terdiri dari SMK 33, SMK 3, SMK 32, SMK 7, dan SMK 5, untuk mengikuti program magang di divisi digital dan divisi komunikasi pemasaran di perusahaan rekanan.

“Kami senang hari ini karena akhirnya program yang sudah lama kami rencanakan ini bisa kami terapkan saat ini,” ujar Diana Mudadalam selaku Country Head of Corporate Affairs Standard Chartered Bank Indonesia, di Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020.

Sementara itu, Kepala Seksi Kurikulum SMK Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Drs. H. Wurdono mengharapkan program Youth to Work dari Standard Chartered dapat terus berlangsung dan berdampak positif bagi kemajuan bangsa. “Mudah-mudahan ini terus bergulir, dan pihak industri puas dengan hal ini, sehingga program ini dapat terus bertambah, apa bertambah sekolahnya atau acaranya nanti,” ucapnya.

Di lain pihak, Direktur Yayasan Mitra Mandiri Gino Latief menyatakan bahwa pihaknya membantu Standard Chartered Bank Indonesia untuk keberhasilan program Youth to Work.

“Kita membantu Standard Chartered Bank untuk kita assess kira-kira sekolah-sekolah mana yang bisa menerima program ini lantas kita juga kaitkan ke stakeholder terkait seperti dinas pendidikan dan sebagainya supaya program ini dapat berjalan ke depannya secara berkelanjutan dan sustainable, di samping kita juga kerja sama dalam pembuatan kurikulumnya,” jelasnya.

Youth to Work ini lebih fokus ke 3L (literasi bahasa Inggris, literasi pemasaran digital, dan literasi komputer). “Intinya kita membekali para siswa SMK ini dengan pengetahuan atau ketrampilan tambahan di bidang bahasa Inggris, ketrampilan komputer, dan digital marketing untuk membantu chances mereka dalam mendapatkan pekerjaan karena SMK kan idealnya setelah lulus langsung dapat pekerjaan, jadi kita membekali mereka dengan ketrampilan tambahan agar peluang mendapat pekerjaannya jadi lebih tinggi,” pungkas Diana. (*) Steven

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Kolaborasi Majoris AM dan Istiqlal Global Fund Luncurkan Program Wakaf Saham

Poin Penting Majoris Asset Management dan IGF-BPMI meluncurkan Program Wakaf Saham Masjid Istiqlal, memungkinkan masyarakat… Read More

1 hour ago

Saham Indeks INFOBANK15 Bergerak Variatif di Tengah Penguatan IHSG

Poin Penting IHSG tetap menguat, ditutup naik 0,46 persen ke level 8.660,59 meski mayoritas indeks… Read More

2 hours ago

Sun Life dan CIMB Niaga Kenalkan Dua Produk Berdenominasi USD

Wealth Practice bertajuk “Legacy in Motion: The Art of Passing Values, Wealth, and Business” persembahan… Read More

6 hours ago

BSI Salurkan Bantuan 78,8 Ton Logistik Senilai Rp12 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BSI dan BSI Maslahat menyalurkan bantuan 78,7 ton senilai Rp12 miliar bagi korban… Read More

15 hours ago

Daftar Saham Penopang IHSG Sepekan: BUMI, BRMS hingga DSSA

Poin Penting IHSG menguat 0,32 persen sepanjang pekan 8–12 Desember 2025 dan ditutup di level… Read More

15 hours ago

IHSG Sepekan Naik 0,32 Persen, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp15.882 Triliun

Poin Penting IHSG naik 0,32 persen dalam sepekan ke level 8.660,49, serta mencatat rekor tertinggi… Read More

15 hours ago