Moneter dan Fiskal

Stafsus Kemenkeu Ungkap Skema Penyusunan RAPBN 2025 Transisi ke Pemerintahan Baru

Jakarta – Pemerintah mulai menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2025. Adapun Penyusunan APBN merupakan ritual tahunan yang dilakukan pemerintah. Dalam masa transisi perubahan kepemimpinan presiden baru, penyusunan anggaran pun menjadi sorotan.

Staf Khusus Kementerian Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo mengatakan penyusunan APBN diatur oleh UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan PP No. 17 Tahun 2017.

Dia mengungkapkan APBN 2025 bertepatan dengan transisi pemerintahan di tahun 2024. Ini mirip dengan tahun 2014, saat transisi dari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Jokowi. 

“Proses koordinasi dan komunikasi secara intens terjadi, justru demi memastikan keberlanjutan,” tulis Prastowo dalam akun X-nya, dikutip Rabu 6 Maret 2024.

Baca juga: Defisit APBN 2024 Berpotensi Melebar hingga 2,8 Persen, Ini Biang Keroknya

Prastowo menjelaskan proses penyusunan rancangan APBN 2025 akan sesuai dengan ketentuan. Dipimpin Presiden Jokowi, pembahasan asumsi, proyeksi, dan indikator tentu dapat sekaligus mempertimbangkan program Presiden terpilih, dengan tetap memperhatikan kondisi APBN dan kepentingan menjaga kesinambungan fiskal yang sehat. 

“Hal ini tentu wajar dan realistis mengingat APBN 2025 akan dijalankan oleh pemerintahan baru. Mari terus kawal agar proses berjalan baik, transparan, dan akuntabel. APBN yang sehat merupakan pondasi penting bagi transformasi Indonesia untuk kesejahteraan bersama,” jelasnya.

Prastowo menjelaskan proses penyusunan RAPBN 2025 yang dimulai dari proses internal pemerintah, antara lain meliputi:

1. Penetapan tema, sasaran, arah kebijakan, dan prioritas pembangunan nasional

2. Penyusunan kapasitas fiskal

3. Reviu baseline/angka dasar K/L

4. Penyampaian KEM PPKF dan Ketersediaan Anggaran ke Presiden (Maret)

5. Pagu Indikatif (Maret)

6. Pagu Anggaran (akhir Juni, setelah pembicaraan pendahuluan dengan DPR)

7. Penelahaan RKA-KL (akhir Juli), Penyusunan Nota Keuangan (awal Agustus)

8. Penerbitan Perpres rincian APBN TA 2025 (setelah ditetapkan sebagai UU).

Baca juga: Per Januari 2024, APBN RI Surplus Rp31,3 Triliun

Selanjutnya sekitar bulan Mei dan seterusnya, berproses dengan DPR:

1. Penyampaian KEM PPKF ke DPR (minggu ketiga Mei)

2. Pembicaraan Pendahuluan RAPBN (Mei-Juni)

3. Penyampaian RUU APBN 2025 & Nota Keuangan ke DPR

4. Pembahasan RUU APBN 2025 & NK (Agt-Sep)

5. Penetapan APBN TA 2025 (Okt).

Irawati

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

12 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

13 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

13 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

14 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

14 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

17 hours ago