News Update

Stabilitas Harga Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV-2018

Jakarta – Ekonom dan Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengapresiasi angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mampu tumbuh di angka 5,17% pada kuartal III-2018.

Namun pihaknya terus mengimbau kepada pemerintah untuk tidak lengah dalam pertumbuhan ekonomi yang masih diatas 5% tersebut. Dirinya menyebut, guna meningkatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2018 mendatang, pemerintah harus dapat menjaga stabilitas harga bahan pokok.

“Kuncinya (pertumbuhan ekonomi) di triwulan IV-2018 nanti adalah stabilitas harga kebutuhan pokok. Potensi untuk terganggunya harga kebutuhan pokok itu ada,” kata Enny di Jakarta Rabu 7 November 2018.

Enny menilai, hingga akhir tahun gejolak harga beras masih membayangi fundamental ekonomi nasional. Oleh karena itu Pemerintah dapat mengantisipasi hal terebut dengan kebijakan positif.

“Gejolak harga beras ini karena produksi beras Oktober, November, Desember menurut BPS prediksinya defisit artinya tidak terjadi panen raya dan pasokannya relatif menurun. Ini harus diantisipasi bagaimana pemerintah punya instrumen stabilitasi harga beras sampai akhir tahun,” jelas Enny.

Baca juga: BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV-2018 Stagnan

Selain itu dirinya menyebut dampak depresiasinya nilai tukar rupiah pada beberapa minggu lalu yang sempat menyentuh angka RP15.000 perdollar juga dikhawatirkan akan berdampak terhadap angka inflasi nasional.

Dengan kebijakan yang terus mendukung pasar keuangan, pemerintah diharap dapat terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah tersebut.

“Depresiasi nilai tukar, ini punya dampak pada imported inflation. Setelah tiga bulan, ini pasti juga akan dimasukkan kepada harga pokok produksi yang baru,” kata Enny.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2018 yang tercatat sebesar 5,17 persen. Angka tersebut tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang sebesar 5,27 persen. (*)

Suheriadi

Recent Posts

Rijani Tirtoso Akhiri Tugas Sebagai Direktur Eksekutif LPEI, Siapa Penggantinya?

Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengangkat Yon Asral sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua… Read More

1 min ago

Kemenperin Dorong Kolaborasi Startup dan IKM untuk Transformasi Digital

Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA)… Read More

8 hours ago

Ketua KPK Beberkan Proses Penetapan Tersangka Hasto Kristiyanto

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan dua nama baru sebagai tersangka dalam pengembangan… Read More

13 hours ago

OJK Terbitkan Aturan Terkait Perdagangan Kripto, Ini Isinya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 27 Tahun 2024 tentang… Read More

14 hours ago

OJK: BSI Tengah Siapkan Infrastruktur untuk Ajukan Izin Usaha Bullion Bank

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan proses pengembangan kegiatan usaha bullion atau usaha yang berkaitan dengan… Read More

14 hours ago

Libur Natal dan Tahun Baru, CIMB Niaga Optimalkan Layanan Digital

Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengoptimalkan fasilitas digital banking yang dimiliki sebagai alternatif… Read More

15 hours ago