Jakarta – Guna menstabilkan nilai tukar rupiah, Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral mengaku telah mengeluarkan dana di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp60,5 triliun.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah kala menghadiri Kongkow Bisnis PAS FM di Jakarta (11/7). Nanang menjelaskan, dari angka Rp60,5 triliun tersebut terdiri dari pasar primer sekitar Rp 42 triliun, sementara pasar sekunder sebesar Rp 18,5 triliun.
“Jadi BI melakukan stabiliasasi di pasar SBN, itu di pasar sekunder. Nah di pasar sekunder sendiri sekitar 18,5 triliun, tapi BI jg masuk pasar primer, kalau pasar primer bukan dalam konteks intevensi,” kata Nanang di Hotel Milenium Jakarta, Rabu 11 Juli 2018.
Baca juga: Pelemahan Rupiah Mulai Berdampak ke Pasar Obligasi
Nanang menjelaskan, disaat seperti ini Bank Sentral memang membutuhkan SBN sebagai operasi moneter, baik pada pasar primer maupun sekunder. Selain itu kedepannya BI akan terus menggunakan banyak SBN untuk pengelolaan likuiditas dalam rangka operasi moneter.
Tak hanya itu, pihaknya menyebut bahwa yield SBN 10 tahun kini telah berada di level 7,4% dimana sebelumnya sempat berada di level 7,8%. Nanang mengatakan, pihaknya nantinya akan terus melalukan pemilihan SBN sekaligus memperhatikan spread antara US Treasury SBN dengan US Treasury bond.
“Kita yang penting stability, artinya kan sekarang tekanannya ke seluruh negara bukan hanya Indonesia. Kalau pun harus terdepresiasi, depresiasinya secara terukur istilahnya,” tukas Nanang.(*)
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More