Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: Istimewa)
Jakarta – Self Regulatory Organization (SRO) pasar modal memastikan tidak akan ada recording date aksi korporasi yang dilakukan pada masa transisi dari T+3 ke T+2 yaitu tanggal 26,27 dan 28 November 2018.
“Kami sudah memastikan ke OJK juga agar memajukan atau menunda jadwal aksi korporasi di masa transisi nanti,” ujar Irvan Susandy, Kepala Divisi Operasional Perdagangan BEI di Jakarta, Rabu, 31 Oktober 2018.
Irvan menuturkan, aksi korporasi yang ditiadakan jadwalnya meliputi HMETD, Dividen Tunai, Dividen Interim Tunai, Dividen Saham, dan Saham Bonus. “Recording Date akan berjalan normal kembali pada 29 November 2018,” imbuhnya.
Irvan menjelaskan, dari pengalaman study banding SRO ke Thailand beberapa waktu lalu, banyak hal berharga yang bisa dipetik dari pengalaman mereka. “Masalah yang dialami Thailand adalah soal delay, namun T+2 tetap berhasil. Bersyukur indonesia instrumennya ga banyak jadi diharapkan lebih lancar,” ungkapnya.
Irvan menyebutkan bahwa saat ini penyelesaian transaksi T+2 sudah menjadi tren bursa global. Negara eropa yang menerapkan antara lain, United Kingdom, Switzerland, Iceland, EU.
Sementara negara Asia-Pacific yang menerapkan antara lain, India, Pakistan, Taiwan, Hong Kong, South Korea, Russia, Vietnam, Australia. New Zeland, dan Thailand.
Untuk Timur Tengah, yang sudah menerapkan T+2 antara lain Saudi Arabia dan Iran. Sementara di kawasan Amerika yang sudah menerapkan T+2 antara lain Amerika Serikat, Canada, Mexico, Argentina, Peru, Bermuda, dan Jamaica.
Lebih lanjut, beberapa negara yang masih dalam perencanaan melaksanakan T+2 antara lain Indonesia, Singapore, Jepang, Malaysia, dan Brazil.
Irvan menambahkan, sesuai rencana pada Jumat 23 November 2018 merupakan hari terakhir perdagangan dengan siklus T+3. “SRO, AB, BK akan melakukan deploy sistem pada akhir hari,” jelasnya.
Diuraikannya untuk Sabtu 24 November 2018 merupakan Pre Live oleh SRO, AB, dan BK. Sementara Senin 26 November 2018 merupakan hari pertama perdagangan dengan siklus penyelesaian T+2 dan KPEI mengeluarkan DHK netting atas transaksi 23 dan 26 November 2018.
Sesuai rencana maka hari Rabu 28 November 2018 akan menjadi hari penyelesaian pertama dengan siklus T+2 dan penggabungan penyelesaian atas transaksi 23 dan 26 November 2018.
Sebagai penutup sosialisasi tentang T+2 ini, Irvan berharap segenap pelaku pasar modal dapat memperoleh informasi yang cukup terkait rencana implementasi T+2 ini. (*)
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More