Moneter dan Fiskal

Sri Mulyani Siapkan Rp508,2 Triliun untuk Anggaran Perlindungan Sosial 2026

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyiapkan anggaran sebesar Rp508,2 triliun untuk program perlindungan sosial (perlinsos) pada 2026. Alokasi ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mempercepat pengentasan kemiskinan.

Angka tersebut naik 8,6 persen dibanding outlook tahun 2025 yang tercatat Rp468,1 triliun.

“Ini yang merupakan begitu banyak bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026, di Jakarta, dikutip, Senin, 18 Agustus 2025.

Baca juga: Pemerintah Anggarkan Rp6,3 Triliun untuk IKN di RAPBN 2026

Dari total anggaran, Rp315,5 triliun dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Rinciannya: Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 28,7 triliun bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako Rp43,8 triliun bagi 18,4 juta KPM.

Kemudian, bantuan iuran Jaminan Kehilangan Perkerjaan (JKP) sebesar Rp1,2 triliun bagi 140,7 juta peserta, subsidi energi Rp210,1 triliun untuk BBM, listrik, dan LPG 3 kg, subsidi non energi Rp17,4 triliun, BLT desa Rp6,5 triliun bagi 1,8 juta KPM, dan atensi sosial dan penanganan bencana Rp7,9 triliun.

Selain itu, di aspek pemenuhan layanan Pendidikan dianggarakan sebesar Rp37,5 triliun diantaranya untuk Program Indonesia Pintar (PIP) senilai Rp15, 5 trilun bagi 21,1 juta siswa, KIP Kuliah Rp17 triliun bagi 1,2 juta mahasiswa, dan Sekolah Rakyat Rp4.9 triliun untuk 200 lokasi.

Baca juga: Puan Sebut DPR RI Terima 5.642 Laporan, dari Rekening Diblokir hingga Royalti Lagu

Selanjutnya, untuk pemenuhan layanan kesehatan senilai Rp69 triliun untuk penerima bantuan iuran jaminan Kesehatan (PBI JKN) bagi 96,8 juta peserta sebesar Rp66,5 triliun, serta pekerja bukan penerima upah (PBPU) dan bukan pekerja (BP) kelas III sebesar Rp2,5 triliun bagi 49,6 juta penerima.

Lalu, untuk anggaran pemberdayaan masyarakat sebesar Rp86,2 triliun yang digunakan bagi subsidi KUR senilai Rp36,5 triliun bagi 6,1 juta debitur, dan subsidi pupuk Rp49,7 triliun sebanyak 9,6 juta ton. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

2 mins ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

1 hour ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

4 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

4 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

5 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

7 hours ago