Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. (Foto: istimewa)
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyiapkan anggaran sebesar Rp274,7 triliun untuk membayar gaji guru, dosen, tenaga pendidikan, serta mendukung penguatan kompetensi dan kesejahteraan.
“Tunjangan profesi guru non PNS, tunjangan profesi guru ASN daerah disiapkan secara memadai, sekolah rakyat dan sekolah unggulan Garuda diperkuat,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna ke-3 Masa Persidangan 1 Tahun Sidang 2025-2026, dikutip, Jumat 22 Agustus 2025.
Sri Mulyani menambahkan, pemerintah juga mendorong Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memberikan lebih banyak beasiswa ke universitas dunia, guna memberi kesempatan generasi muda Indonesia meraih pendidikan tertinggi. Pada 2026, LPDP menargetkan 4.000 penerima beasiswa baru.
“Jumlah penerima beasiswa dana abadi pendidikan dari APBN telah mencapai 574.878 orang. Penerima beasiswa LPDP mencapai 55.586 orang yang telah mendapatkan gelar S2 40.284 dan S3 11.829 orang, dokter spesialis 3.379 orang,” ungkapnya.
Baca juga: Airlangga Tepis Isu Penghentian Dana LPDP: Tidak Disetop, Tapi Diperluas
Menurut Sri Mulyani, investasi negara di bidang pendidikan adalah upaya untuk membentuk generasi muda Indonesia yang cerdas, inovatif, produktif, dan siap bersaing di panggung global.
Sementara itu, dalam RAPBN 2026, pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari total belanja negara atau senilai Rp757,8 triliun.
Anggaran tersebut disalurkan melalui empat jalur, yaitu Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar Rp253,4 triliun, yang mencakup biaya operasional sekolah, biaya operasional PAUD, serta tunjangan profesi guru sehingga langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Kemudian, anggaran pendidikan melalui Kementerian dan Lembaga (K/L) mendapat alokasi sebesar Rp243,9 triliun yang disalurkan melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek), Kementerian Agama; dan Kementerian Pekerjaan Umum, untuk menjamin kualitas dan akses pendidikan secara lebih merata.
Baca juga: Klarifikasi Video Viral Menkeu Sri Mulyani dan Isu Guru Beban Negara
Selanjutnya, anggaran pendidikan melalui MBG sebesar Rp223,6 triliun, yang langsung menyasar 71,9 juta siswa di berbagai jenjang pendidikan.
Lalu, anggaran pendidikan melalui pembiayaan pendidikan sebesar Rp37 triliun yang digunakan untuk dana abadi pendidikan, penelitian, dana abadi pondok pesantren, dana abadi perguruan tinggi, dana abadi kebudayaan, serta revitalisasi sekolah dan pengembangan Sekolah Unggulan Garuda.
Sri Mulyani menegaskan, anggaran pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas guru, memperkuat pendidikan vokasi, dan peningkatan kualitas kurikulum sesuai kebutuhan dunia kerja.
“APBN menyiapkan beasiswa bagi siswa dan mahasiswa dengan Program Indonesia Pintar yang mencakup 21,1 juta siswa penerima. Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa penerima,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More