Moneter dan Fiskal

Sri Mulyani Sebut RI Berpotensi jadi Negara Maju, Ini Syaratnya

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan tiga negara berkembang yang memiliki potensi menjadi negara maju, diantaranya Indonesia, Tiongkok, dan India.

“Tiga ekonomi emerging country dan dunia, Indonesia, Tiongkok, dan India memiliki kinerja pertumbuhan ekonomi yang sangat baik,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Banggar DPR RI, Selasa 30 Mei 2023.

Menkeu merinci, dalam satu dekade terakhir ekonomi China tumbuh rata-rata 7,7%, India tumbuh sebesar 7% dan Indonesia sebesar 5,4%. Ketiga begara tersebut mampu tumbuh di atas perekonomian dunia.

“Pertumbuhan rata-rata ekonomi dunia selama 10 tahun terakhir di 3,7%. Artinya negara-negara maju dalam hal ini tumbuh selalu relatif lebih rendah dan negara developing yang lain juga lebih rendah,” jelasnya.

Baca juga: Dinamika Perekonomian Global Pengaruhi Ekonomi Domestik

Menurutnya, jika Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas pertumbuhan ekonomi dunia, maka Indonesia akan mencapai konvergensi menuju negara maju.

Sri Mulyani pun memprediksikan ekonomi Indonesia tumbuh mencapai 5,3% – 5,7% di tahun 2024. Target tersebut juga dipatok dalam rangka mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, mengingat sudah berakhirnya pandemi Covid-19.

Kemudian, inflasi diperkirakan dapat mencapai 1,5% – 3,5% di tahun depan. Selain itu, nilai tukar Rupiah menjadi Rp14.700 – Rp15.300 per Dolar AS dan tingkat suku bunga SBN (Surat Berharga Negara) 10 Tahun berada di kisaran 6% sampai dengan 6,91%.

Sementara, sektor minyak ditetapkan harga minyak mentah Indonesia senilai USD75 – USD 85 per barel, lifting minyak bumi 597 ribu hingga 652 ribu barel per hari dan lifting gas 999 ribu hingga 1,05 juta barel setara minyak per hari.

Menkeu pun menekankan, kebijakan di 2024 di sektor APBN disebut akan dirancang untuk mampu merespons dinamika perekonomian domestik dan global, sekaligus menjawab tantangan serta mendukung pencapaian target pembangunan secara optimal.

“Agenda pembangunan 2024 diarahkan untuk mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Catat! Berikut Daftar Lengkap Barang Kena PPN 12 Persen di 2025

Jakarta – Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen akan naik menjadi 12 persen tahun depan.… Read More

12 mins ago

Tugu Insurance Cetak Laba Rp552 Miliar, Siap Spin-Off Syariah pada 2025

Jakarta - Menjelang hari jadinya yang ke-43, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance)… Read More

14 mins ago

OJK Beberkan Dampak Pilkada 2024 terhadap Permintaan Kredit Perbankan

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan pelaksanaan pemilihan kepada daerah (Pilkada) serentak yang dilaksanakan pada November… Read More

40 mins ago

OJK Dorong Penghapusan Piutang Macet UMKM Segera Direalisasikan

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, kebijakan penghapusan piutang macet bagi Usaha Mikro, Kecil, dan… Read More

53 mins ago

Bisnis Otomotif Lesu, Bosch Bakal PHK 5.000 Karyawan

Jakarta - Robert Bosch, pemasok suku cadang otomotif terbesar di dunia mengumumkan akan melakukan Pemutusan… Read More

1 hour ago

OJK Catat Aset 253 Lembaga Keuangan Mikro Tembus Rp1,64 Triliun

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, di tengah persaingan sengit antar pelaku industri pembiayaan,  Lembaga… Read More

2 hours ago