News Update

Sri Mulyani Bertemu Menteri Keuangan Inggris Bahas Investasi

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan dinas ke Inggris Raya untuk menemui para investor. Dalam kunjungan tersebut, Sri Mulyani juga bertemu dengan Menteri Keuangan Inggris H.E. Chancellor of the Exchequer, Rt Hon. Philip Hammond MP, untuk bekerjasama mengenai hubungan bilateral Inggris-Indonesia terkait investasi, keuangan dan pembiayaan infrastruktur.

Berdasarkan rilis yang diterima Infobank, Kamis, 21 Juni 2018, Sri Mulyani dan Philip Hammon membahas perkembangan situasi terkini di Eropa, Amerika Serikat, RRT, update mengenai pertemuan G7 dan perkembangan perekonomian negara-negara G20.

Sri Mulyani mendapat kesempatan untuk mendengar penjelasan mengenai proses politik Brexit dan implikasinya bagi perekonomian Inggris dan Eropa dan pembelajaran bagi perekonomian ASEAN.

Sebagai penutup dalam rangkaian kegiatan UK-Indonesia Economic Forum tahun 2018, Young Indonesian Professionals’ Association (YIPA) di Inggris Raya menggandeng London Stock Exchange untuk menyelenggarakan resepsi makan malam yang mengundang Senior Industry Leaders di Inggris, delegasi Kementrian Keuangan dan KBRI London.

Baca juga: Realisasi Investasi Triwulan I 2018 Tembus Rp185,3 Triliun

Setelah pertemuan bilateral kedua Menteri Keuangan, mereka bergabung dalam resepsi makan malam dan public-private dialogue yang difasilitasi oleh Mark Hoban, Pimpinan Direksi London Stock Exchange dan Chairman International Regulatory Strategy Group (IRSG) di Inggris.

Philip Hammond memiliki harapan agar hubungan bilateral antara pemerintah Inggris dan Indonesia semakin dekat yang juga diiringi oleh relasi di sektor privat.

Dalam resepsi makan malam ini terjadi dialog yang cukup konstruktif dimana London dianggap tetap memiliki komitmen kuat untuk menjadi partner untuk kebutuhan investasi dan pembiayaan infrastruktur Indonesia.

Contohnya sudah ada dua global offshore rupiah bonds yang dikenal dengan nama Komodo Bonds yang telah diterbitkan oleh Jasa Marga dan Wijaya Karya di London Stock Exchange.

Dana investasi obligasi dari Komodo Bonds yang memiliki risiko nilai tukar yang minimum ini dapat dipergunakan oleh kedua BUMN ini dalam pembangunan infrastruktur di tanah air.

“Paparan Menkeu Sri Mulyani tentang perkembangan ekonomi Indonesia, arah reformasi perpajakan, beserta perkembangan pasar keuangan dan pasar modal Indonesia memberikan citra yang positif untuk Indonesia, penting untuk differentiation bagi Indonesia dihadapan Financial and Related Professional Services Industry di Inggris“ ujar Steven Marcelino, Direktur Eksekutif YIPA di Inggris Raya. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

BI Gratiskan Biaya MDR QRIS untuk Transaksi hingga Rp500 Ribu, Ini Respons AstraPay

Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More

22 mins ago

AstraPay Bidik 16,5 Juta Pengguna di 2025, Begini Strateginya

Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More

36 mins ago

Askrindo Dukung Gerakan Anak Sehat Indonesia di Labuan Bajo

Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More

49 mins ago

Presiden Prabowo Dianugerahi Tanda Kehormatan Tertinggi El Sol del Perú, Ini Maknanya

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More

2 hours ago

Konsumsi Meningkat, Rata-Rata Orang Indonesia Habiskan Rp12,3 Juta di 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More

4 hours ago

Laba Bank DBS Indonesia Turun 11,49 Persen jadi Rp1,29 Triliun di Triwulan III 2024

Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More

4 hours ago