Jakarta – Unit usaha syariah (UUS) PT Asuransi Bangun Askrida resmi melakukan spin off di penghujung tahun 2017. Setelah spin off Askrida Syariah menargetkan pertumbuhan kontribusi sebesar 50 persen di 2018.
“Dengan kita spin off, biaya meningkat tiga kali lipat, produksi harus naik dua kali lipat. Kalau tidak, kita tidak bisa menutup biaya, pasti kita rugi,” ujar Direktur Utama Askrida Syariah, Abdul Mulki pada grand launching Askrida Syariah di Hotel JS Luansa, Jumat malam, 5 Januari 2018.
Untuk mencapai target tersebut, Askrida Syariah akan fokus pada pasar captive yaitu pembiayaan konsumer di seluruh Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia, dan menggarap bank umum syariah dan UUS bank umum yang selama ini belum disentuh.
Abdul mengungkapkan, mulai di 2018, Askrida Syariah akan menjalin kemitraan dengan Bank Mandiri Syariah, Bank Negara Indonesia Syariah dan Bank Rakyat Indonesia Syariah. Saat ini 60 persen bisnis Askrida Syariah berasal dari captive-nya yaitu BPD.
Selain menargetkan bank umum syariah dan UUS ban umum, Askrida Syariah akan mulai masuk ke asuransi perjalanan umroh dan haji.
“Dengan spin off kita mau masuk ke sembilan bank umum syariah dan UUS bank yang belum kita garap. Untuk asuransi umroh dan haji, perusahaan travelnya akan menjadi agen kita, siapa yg terbang melalui mereka, asuransinya dari kita,” papar Abdul.
Kinerja UUS Askrida selama lima tahun terakhir yang dinilai sangat memuaskan menjadi salah satu dasar pertimbangan manajemen dan pemegang saham Askrida untuk melakukan spin off UUS-nya menjadi perusahaan asuransi umum syariah full pledge.
“Selama ini dengan UUS kita bisa tumbuh diatas 60 persen, itu baru satu divisi yang kerja, sementara potensi pasar besar sekali,” tegas Abdul.
Selama lima tahun terakhir, UUS Askrida mencatatkan rata-rata pertumbuhan kontribusi hingga 60,51 persen per tahun, asetnya tumbuh 29,06 persen per tahun, dan laba sebelum pajak tumbuh 36,10 persen per tahun.
Berikut adalah susunan pengurus Askrida Syariah:
Dewan direksi:
Direktur Utama – Abdul Mulki
Direktur Operasional dan Bisnis – M. Yuyun Istakori
Direktur Keuangan, SDM dan Umum – Nonot Haryoto
Dewan pengawas syariah:
Ketua – Utang Ranuwijaya
Anggota – Daud Rasyid
Anggota – Muhammadun Abdul Hamid.(*) Happy Fajrian.
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More
Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More
Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More
Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus berkomitmen mendukung pengembangan Energi Baru… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More