Jakarta–Spekulasi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (Fed Fund Rate) target kembali mencuat pascapidato Janet Yellen yang lebih hawkish, meski pihaknya belum menyebutkan kapan akan naik.
Dalam pidatonya di Jackson Hole, Yellen mengatakan, alasan untuk kenaikan Fed Fund Rate target telah menguat dalam beberapa bulan terakhir. Pernyataan Yellen ini lebih hawkish (penyataan keras), dan mendorong laju dolar AS menguat.
“Dollar index menguat cukup tajam juga sejalan dengan kenaikan imbal hasil US Treasury. Dollar berpeluang menguat terhadap kurs Asia,” ujar Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta dalam risetnya, di Jakarta, Senin, 29 Agustus 2016.
Menurutnya, adanya spekulasi kenaikan Fed Fund Rate target yang kembali mencuat, telah membuat ketidakpastian di pasar global berpeluang bertahan hingga FOMC meeting (rapat Bank Sentral AS/The Fed) pada minggu ketiga September 2016 mendatang.
Namun demikian, lanjut Rangga, diperkirakan sentimen terkait pernyataan Janet Yellen yang membuat adanya spekulasi Fed Fund Rate kembali mencuat dan berdampak pada ketidakpastian di pasar global, hanyalah bersifat sementara.
“Akan tetapi diperkirakan sentimen tersebut hanya temporer melihat data ekonomi AS yang dirilis justru memburuk,” tutup Rangga. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More