Keuangan

SPE Siap Bantu Transformasi Digital Bank Perekonomian Rakyat

Jakarta –  Mau tidak mau, transformasi digital harus menjadi concern para pelaku perbankan, baik bank umum maupun bank perekonomian rakyat (BPR) di Tanah Air. Mengingat, saat ini pengguna layanan keuangan mulai didominasi masyarakat yang melek teknologi.

Rio Agustra Anjany, Vice President of Product SPE Solution mengatakan, pemerintah terus mendorong transformasi digital di berbagai sektor, salah satunya di dunia perbankan. Karena tak bisa dipungkiri, dominasi pengguna layanan perbankan kini sudah akrab dengan teknologi.

“Kenapa perlu digitalisasi keuangan? Dari 270,20 juta jiwa di Indonesia, terdapat 25,87% kaum milenial dan 27,94% gen z. Mereka semakin ke sini makin tech heavy,” kata Rio dalam seminar Sinergi Bank Umum dan BPR Dalam Digitalisasi Layanan Perbankan yang digelar The Finance di Jakarta, 23 Juni 2023.

Kelompok tersebut, lanjut Rio, dalam kesehariannya tak lepas dari teknologi. Oleh karenanya, digitalisasi akan memudahkan mereka dalam mendapatkan layanan keuangan.

“Mereka itu semua membutuhkan teknologi untuk mengakses berbagai kebutuhannya,” kata Rio.

Di sisi lain, lanjutnya, digitalisasi perbankan juga bertujuan mendorong para pelaku usaha ikut bertransformasi menggunakan teknologi dalam menjalankan bisnisnya. Di segmen usaha mikro dan kecil, misalnya, mayoritas mereka masih mengandalkan transaksi pembayaran tunai.

“Di Indonesia masih ada pekerjaan rumah di segmen mikro dan kecil mayoritas masih melakukan transaksi pembayaran tunai. Hampir 58,92 juta atau 98,69% segmen mikro masih mengandalkan transaksi pembayaran tunai,” kata Rio.

Dia melanjutkan, salah satu kendalanya adalah mereka butuh dukungan teknologi untuk mendukung dalam peneterasi bisnisnya. Terutama dalam hal proses transaksi.

“Mereka itu butuh dukungan teknologi untuk bertransaksi secara digital,” jelasnya.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, SPE Solution hadir mendukung digitalisasi perbankan, khususya bank perekonomian rakyat (BPR) di Tanah Air, dengan adanya bank fasilitator.

“Bank Fasilitator berfungsi untuk menghubungkan bisnis yang ingin menggunakan berbagai produk dan layanan dari bank menjadi lebih mudah baik dari sisi akses hingga implementasinya dalam bisnis,” ungkapnya.

Adapun produk teknologi perbankan yang dihadirkan di antaranya Bank Validator, Virtual Account, Fund Transfer, Direct Debit, RDL (Rekening Dana Lender), BI Fast (Bank Indonesia Fast Payment), Integrasi KYC (Know Your Customer), dan Cash Withdrawal. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Tetap Beroperasi, Simak Jadwal LRT Jabodebek Selama Libur Lebaran 2025

Jakarta - LRT Jabodebek akan tetap melayani masyarakat selama libur Idul Fitri 2025. Untuk mendukung… Read More

11 hours ago

Daftar 5 Saham Penopang Penguatan IHSG Sepekan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan 24-27 Maret 2025 mengalami penguatan sebesar… Read More

14 hours ago

Strategi Bank Mega Syariah Hadapi Lonjakan Transaksi Selama Lebaran

Jakarta – Bank Mega Syariah memastikan kesiapan layanan untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah selama periode… Read More

14 hours ago

Jelang Lebaran, Begini Gerak Saham Bank Indeks INFOBANK15 dalam Sepekan

Jakarta - Jelang libur panjang Nyepi dan Lebaran 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada… Read More

14 hours ago

Hingga H-1 Lebaran, 3,4 Juta Tiket KAI Ludes Terjual

Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat tingginya animo masyarakat dalam menggunakan layanan kereta… Read More

15 hours ago

Daya Beli Lesu, Ramadhan-Idul Fitri Dinilai Tak Mampu Dongkrak Ekonomi Kuartal I-2025

Jakarta - Center of Economic and Law Studies (CELIOS) memperkirakan perputaran uang selama Ramadan dan… Read More

15 hours ago