Jakarta – PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) sebelumnya dikabarkan akan melakukan penggalangan dana di pasar modal melalui skema penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dan diperkirakan akan meraih dana segar sebesar USD500 juta atau setara Rp7,77 triliun (kurs: Rp15.555).
Melihat hal itu, Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna mengtakan bahwa, hingga saat ini BEI belum menerima dokumen terkait dengan IPO Lion Air.
Baca juga: OJK Tengah Kaji Penyempurnaan Pelaksanaan e-IPO
“Saya belum terima (dokumen IPO Lion Air), harinya panjang nih masih,” ucap Nyoman saat ditemui di BEI, 15 Januari 2024.
Makanya, hingga saat ini Lion Air masih belum termasuk ke dalam antrean pipeline IPO untuk mencatatkan sahamnya di BEI.
Adapun, dalam pipeline BEI hingga 12 Januari 2024, telah terdapat tujuh perusahaan yang melantai di BEI dengan dana yang dihimpun sebanyak Rp1,33 triliun dan masih terdapat 26 perusahaan dalam pipeline IPO BEI.
Baca juga: BEI Bakal Umumkan Emiten Tak Penuhi Minimum Saham Free Float, Ini Konsekuensinya
Di mana dalam pipeline IPO tersebut, masih didominasi oleh 18 perusahaan dengan aset skala menengah, diikuti enam perusahaan dengan aset skala besar, dan dua sisanya merupakan perusahaan dengan aset skala kecil. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More