News Update

Soal Biaya e-Money, BI Klaim Tetap Kedepankan Konsumen

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengaku akan mengedepankan kepentingan konsumen dalam aturan yang akan dikeluarkan terkait pengenaan biaya isi ulang (top up) uang elektronik (e-money) atau biaya e-money yang rencananya akan diterbitkan pada akhir September 2017 ini.

Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Komunikasi BI, Agusman dalam pesan singkatnya yang diterima Infobank, di Jakarta, Selasa, 19 September 2017. Aturan tersebut untuk meningkatkan infrastruktur seperti sarana pengisian yang lebih banyak. “Prinsipnya Bl sangat mengedepankan perlindungan konsumen. Nanti ini semua akan tercermin di ketentuan tersebut,” ujarnya.

Oleh sebab itu, kata dia, masyarakat diminta untuk tidak cemas, karena BI sebagai regulator di sistem pembayaran sudah mempertimbangkan dari berbagai aspek meski banyak pro dan kontra. Namun BI tetap mengedepankan kepentingan konsumen.

Baca juga: Dinilai Tak Memihak Konsumen, BI Dilaporkan ke Ombudsman

“Ketentuannya kan belum keluar, kita tunggu saja keluar dulu. Ya pokoknya kita tunggu ketentuan tersebut keluar,” ucap Agusman.

Sebelumnya, pengacara yang fokus pada isu perlindungan konsumen Indonesia, David Maruhum L Tobing, telah melaporkan Gubernur Bank Indonesia ke Ombudsman RI. David menilai bahwa rencana kebijakan BI berupa pengenaan biaya isi ulang e-money diduga bentuk tindakan maladministrasi.

Di sisi lain, aturan yang akan dikeluarkan BI ini dinilainya juga mencerminkan keberpihakan pada pengusaha serta pelanggaran terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan. “Kebijakan tersebut berpotensi menimbulkan ketidakadlilan dan diskriminasi bagi konsumen,” tegas David. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

7 hours ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

8 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

9 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

10 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

10 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

10 hours ago