SMI dalam sisa tahun ini akan membiayaai beberapa proyek jalan tol dan kelistrikan. Ria Martati.
Jakarta– PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) menargetkan hingga akhir tahun ini dapat menyalurkan pembiayaan infrastruktur senilai Rp8 triliun. Hingga Juli, pembiayaan yang sudah disalurkan SMI mencapai Rp5,5 triliun.
“Targetnya bisa didisburse Rp8 triliun sampai akhir tahun, itu yang kita salurkan secara langsung,” ujar Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini di Hotel Borobudur, Jakarta 13 Agustus 2015.
Beberapa proyek yang ada di pipeline antara lain di sektor transportasi seperti tol soreang-pasir koja, ruas tol Trans Sumatera, Tol Palembang-Indralaya dan berapa proyek kelistrikan oleh PT Perusahaan Listrin Negara (PLN).
“Kita tergantung kesiapan proyeknya, karena setelah proyek siap baru soal pembiayaan,” tandasnya.
Proyek terbaru yang dibiayai SMI adalah proyek PT Hutama Karya (HK) dalam pembangunan ruas jalan tol Medan-Binjai sepanjang 16,6 km dengan total nilai proyek rp1,6 triliun. PT SMI memberikan fasilitas pinjaman sebesar Rp481 miliar dengan tenor 25 tahun.
Pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendorong realisasi pembangunan ruas tol Medan-Binjai Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang merupakan bagian dari jalur Trans Sumatera. Ruas tol Medan-Binjai terbagi menjadi 3 seksi yaitu seksi 1 dari Tanjung Mulia-Helvetia, seksi 2 dari Helvetia-Semayang, dan seksi 3 dari Semayang-Binjai.
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More