Fokus Garap Pembiayaan Syariah, SMF Siap Luncurkan UUS
Jakarta — PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF) mencatatkan peningkatan pencapaian kinerja sepanjang Semester 1 tahun 2018. Tercatat sepanjang Semester 1 tahun 2018 SMF telah berhasil menyalurkan pinjaman kepada penyalur KPR sebesar Rp4‚3 triliun. Angka tersebut meningkat 28,58% dari posisi 30 Juni 2017 sebesar Rp32‚64 triliun.
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo menyebut, dari dana yang telah dialirkan tersebut SMF telah membiayai 721.736 debitur KPR yang terdiri dari 70% pembiayaan dan 30% sekuritisasi. Tak hanya itu, dari angka tersebut tercatat sudah mencapai 45,22% dari target penyaluran pinjaman kepada penyalur KPR di tahun 2018.
“Sehingga secara kumulatif total akumulatif dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2006 sampai dengan 30 Juni 2018 mencapai sebesar Rp41,97 triliun, yang terdiri dari pembiayaan sebesar Rp31‚82 triliun dan sekuritusasi sebesar Rp10‚15 triliun,” jelas Ananta di Graha SMF Jakarta, Jumat 13 Juli 2018.
Terkait kinerja pembiayaan, Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan bahwa sepanjang Semester 1 Tahun 2018. Perseroan tengah gencar melakukan penetrasi ke berbagai institusi penyalur KPR khususnya Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia. Hal tersebut untuk meningkatkan akses kepemilikan rumah bagi masyarakat di berbagai daerah.
Baca juga: SMF Bukukan Pendapatan Rp621 Miliar di Semester I-2018
Tercatat pada 6 Juni 2018 lalu SMF telah melanyalurkan dena pembiayaan KPR kepada Bank BJB sebesar Rp1‚5 triliun. Hingga seat ini SMF telah memberikan pinjaman kepada 26 Bank, baik bank umum, bank syariah, BPD maupun perusahaan pembiayaan.
Untuk sekuritisasi, sampai dengan Semester 1 2018 SMF telah memfasilitasi 12 kali transaksi sekuritisasi dengan menggunakan skema EBA Surat Pertisipasi (EBA-SP), dimana 11 kali dilakukan bekerjasama dengan Bank BTN dan 1 kali bersama Bank Mandiri dengan total akumulasi transaksi sebesar Rp10,155 triliun.
Efek Berangun AsetSurat Pertisipasi (EBA-SP) tersebut menggunakan underlying, KPR dari Bank dengan kategori prime mortgage.
“Diharapkan sekuritisasi aset ini bisa mempercepat penyaluran dena bagi pembiayaan pemmahan, demi mensukseskan program 1 juta rumah, sebagaimana yang dicanangkan oleh pemerintah,” tutup Ananta.(*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More