SMF; Ekspansi pembiayaan. (Foto: Erman)
Produk EBA SP termasuk ke dalam salah satu stimulus dari 35 poin yang diusung OJK dalam rangka pertumbuhan ekonomi nasional. Dwitya Putra
Jakarta – PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) meyakini instrumen Investasi Efek Beragun Aset Surat Partisipasi (EBA-SP) akan diminati investor menyusul tingginya pertumbuhan volume kredit pemilikan rumah (KPR) di Indonesia.
Dengan begitu EBA-SP akan membantu penyalur KPR memperoleh likuiditas pembiayaan perumahan melalui pasar modal, khususnya lewat proses sekuritisasi aset.
“Diharapkan sekuritisasi aset ini bisa mempercepat proses pengadaan rumah demi mensukseskan program 1 juta rumah, seperti yang digagas oleh pemerintah,” kata Direktur Manajemen Risiko & TI SMF Trisnadi Yulrisman di Jakarta, Kemarin, 6 Agustus 2015.
Sebagai penerbit EBA-SP, lanjut dia, SMF nantinya akan membeli kumpulan piutang KPR dari bank atau lembaga keuangan. Selanjutnya, penerbit EBA-SP akan melakukan penawaran umum menjualnya kepada masyarakat.
“OJK juga mengimbau industri dana pensiun, asuransi, dan BPJS Ketenagakerjaan untuk menempatkan sebagian dananya ke EBA-SP,” pungkasnya.
Trisnadi mengatakan bahwa EBA SP termasuk ke dalam salah satu stimulus dari 35 poin yang diusung OJK dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Saat ini, EBA-SP adalah produk yang baru memiliki regulasi. Terbitnya Peraturan OJK Nomor 23/POJK.04/2014 tentang Pedoman Penerbitan dan Pelaporan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi dalam rangka Pembiayaan Sekunder Perumahan, memungkinkan mulai dipasarkannya EBA-SP oleh perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan sekunder perumahan di 2015 ini. (*) @dwitya_putra14
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More