News Update

SLE Survei 2022: Siaga Satu Ancaman Siber

Oleh Karnoto Mohamad, Wakil Pemimpin Redaksi Infobank

PARA bankir boleh lebih optimis saat membuka kalender 2022. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan kredit perbankan sepanjang 2021 sudah tumbuh 5,2% dengan capital adequacy ratio (CAR) yang menguat menjadi 25,67% dan non performing loan (NPL) gross menurun menjadi 3,00%. Kredit yang direstrukturisasi terus terus melandai menjadi Rp693,60 triliun per November 2021 dengan level pencadangan mencapai 14,85%.

Namun, para bankir masih harus waspada. Menurut Infobank Institute, ada dua sisi yang menjadi tantangan untuk dihadapi perbankan. Satu, dari sisi asset dan liabilities. Bank-bank masih dihadapkan pada ancaman lonjakan COVID-19 varian Omicron, normalisasi kebijakan moneter di negara maju yang memperketat likuiditas, permintaan global yang akan memicu inflasi, serta menjinakkan bom non performing loan (NPL) karena relaksasi kebijakan restrukturisasi kredit pada waktunya akan berakhir. Di sini industri perbankan harus memiliki kuda-kuda yang kuat untuk merealisasikan rencana pertumbuhan kredit yang sebesar 7,5% pada 2022.

Dua, dari sisi operation. Transformasi digital untuk mendukung operasional yang efektif untuk menyesuaikan perkembangan ekonomi digital juga meningkatkan kerentanan bank terhadap insiden siber. Di tengah proyeksi kenaikan ekonomi dan keuangan digital, ada ancaman serangan siber yang berpotensi menimbulkan risiko besar bagi bisnis perbankan digital di beberapa tahun mendatang. Bahkan, terkait dengan ancaman siber ini, industri perbankan dan jasa keuangan harus berada dalam posisi siaga.

Sebab, serangkan siber di dunia termasuk Indonesia semakin masif seiring dengan meningkatnya berbagai aktivitas manusia di dunia maya. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat bahwa percobaan serangan siber ke Indonesia sepanjang 2021 mencapai 1,6 miliar dan tahun ini diprediksi meningkat menjadi lebih dari 2 miliar serangan pada 2022.

Karena kebanyakan peretes memiliki motif ekonomi, maka sector perbankan terus menjadi target utama serangan siber, diikuti manufaktur, energy, retail, professional services, pemerintahan, healthcare, media, transportasi, dan pendidikan. Berdasarkan data IBM Security X-Force tahun 2021, serangan siber pada industri keuangan berasal dari 28% serangan server access, 14% serangan pencurian data, dan 10% serangan ransomware.

Karena reputasi dan kepercayaan pasar sangat penting, institusi keuangan apalagi perbankan umumnya sudah mengantisipasi ancaman siber sebagai bagian dari risk management. Namun, para pakar IT mengingatkan tidak ada sistem yang 100% bisa bebas dari serangan dunia maya. Sebab, para hacker umumnya memiliki cukup waktu, sumber daya, dan passion yang lebih besar dibanding targetnya sehingga mereka bisa menemukan jalan masuk.

Betul bahwa bank sebagai lembaga kepercayaan harus berani mengatakan kepada publik mengenai kepastian sistem keamanan sibernya. Namun tetap selalu siaga dengan berbagai cara karena para hackers juga tertarik untuk mengetes sistem keamanan sebuah organisasi yang digembar-gemborkan sangat aman. Sebab, tidak semua hackers bermotif ekonomi.

Lalu seberapa kuat tingkat keamanan siber perbankan nasional? Bagaimana tingkat kepuasan, loyalitas dan keterikatan nasabah bank di tengah meredanya pandemic COVID-19? Seperti apa hasil survei Satisfaction, Loyaly & Engagement (SLE) 2022 dan bank-bank mana yang nasabahnya paling setia dan sulit berpaling ke bank lain? Simak selengkapnya di Majalah Infobank Nomor 526 Februari 2022. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

10 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

11 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

13 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

14 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

14 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

17 hours ago