Perbankan

Skema KPR 30 Tahun Tengah Difinalisasi, Bos BTN: Angsuran Lebih Terjangkau

Jakarta – Pemerintah merencanakan perpanjangan tenor cicilan rumah subsidi menjadi 30 tahun yang kini tengah difinaliasi oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Rencana ini dinilai memberikan kemudahan bagi masyarakat terkait kemudahan pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) subsidi.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon LP Napitupulu pun angkat suara mengenai rencana perpanjangan tenor cicilan menjadi 30 tahun. 

“Ini masih belum diputus resmi oleh pemerintah. KPR-nya diminta jadi 30 tahun diperpanjang,” katanya, dalam acara Dialog Bersama Asosiasi Pengembang bertajuk Program 3 Juta Rumah di Kantor BTN, Jakarta, 29 November 2024.

Baca juga : Gandeng Rumah123, BFI Finance Fasilitasi Pembiayaan KPR Rumah Second

Ia menilai, sebetulnya kemampuan masyarakat untuk bisa melunasi cicilan KPR perumahan dalam tenggat waktu 10 hingga 11 tahun.

“Tapi nggak apa-apa tetap ada yang berkebutuhan 30 tahun. Nanti, kita buat tenornya panjang dengan masa subsidinya menjadi 10 tahun,” jelasnya.

Ia menjelaskan, perpanjangan tenor cicilan 30 tahun membuat angsuran KPR lebih terjangkau (affordable) bagi masyarakat.

Baca juga : Bos BTN Godok Skema Pembiayaan KPR Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran

Meski angsuran lebih lama, namun masyarakat lebih memilih nominal angsuran yang sesuai dengan penghasilan agar lebih terjangkau.

“Orang sering keliru affordable house. Di finance, affordable itu bukan suku bunga, bukan DP. Affordable itu menurut kita pengalaman adalah angsuran,” jelasnya.

Ia mencontohkan, misal seseorang digaji UMR Rp4 juta. Lalu, memilih angsuran sebesar 30 persen atau Rp1,2 juta. 

“Nah, buat dia affordable itu adalah jika angsuran bulannya Rp1,2 juta, makanya kita lagi bikin keuangan yang bisa di bawah Rp1,2 juta. Itu yang disebut affordable, “ terangnya.

Menurutnya, untuk mendapat angka yang lebih murah, tenor KPR bisa diperpanjang dengan cara tersebut. Lalu, harga rumah juga harus diturunkan karena menjadi pokok kredit nantinya. (*)

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

6 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

6 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

7 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

8 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

9 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

9 hours ago