Poin Penting
Jakarta – PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) optimistis laba bersih perseroan hingga akhir tahun ini meningkat menjadi USD14 juta.
Hal tersebut diungkapkkan Direktur RATU, Adrian Hartadi dalam Paparan Publik yang berlangsung di Jakarta, 26 November 2025.
Menurut Adrian, saat ini posisi net profit perseroan telah mencapai USD11,8 juta. Berdasarkan net profit tersebut, dia menyakini akan mampu menutup tahun dengan raihan laba USD14 juta.
“Net profit jauh meningkat sampai kita bisa membukukan USD11,8 juta apabila kita di setahunkan mungkin bisa diperkirakan kita bisa menutup tahun ini di sekitar 14 jutaan, kita masih menunggu satu bulan ke depan seperti apa,” tambah Adrian.
Baca juga: Raharja Energi Cepu (RATU) Raih Dana Segar Rp624,46 Miliar usai IPO
Tidak hanya itu, ia memaparkan bahwa dari sisi EBITDA perseroan mengalami kenaikan 4,8 persen year on year (yoy) menjadi USD23,7 juta di kuartal III 2025 dari tahun sebelumnya senilai USD22,6 juta.
Dari sisi rasio EBITDA Margin per September 2025 pun tercatat sangat kuat di posisi 57,47 persen, lebih tinggi dari net profit margin 31,52 persen.
Lalu, rasio Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) masing-masing 17,87 persen dan 25,83 persen.
Sedangkan pendapatan RATU hingga September 2025 mengalami penurunan 13 persen yoy menjadi USD37,6 juta dari USD43,2 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski demikian, total aset perseroan tetap tumbuh menjadi USD66,3 juta per akhir September 2025. Ini didorong oleh saldo kas yang lebih tinggi dalam aset lancar.
Adapun total liabilitas turun menjadi USD20,4 juta setelah pembayaran pinjaman dan reklasifikasi utang. Di sisi lain, ekuitas mengalami penguatan signifikan menjadi USD45,8 juta utamanya didorong oleh modal yang dikumpulkan dari aksi Initial Public Offering (IPO) pada awal 2025.
Sedangkan raihan laba RATU hingga sembilan bulan pertama tahun 2025 ini juga mengalami peningkatan 28,4 persen secara tahunan menjadi USD11,8 juta dari tahun lalu USD9,2 juta.
Baca juga: Produksi Batu Bara PTBA Tembus 35,90 Ton di Q3 2025, Naik 9 Persen
Terkait besaran dividen payout ratio, RATU telah menetapkan dividen payout ratio tahun ini sebesar sebesar 46 persen dari laba bersih 2025. Ini memang lebih rendah dari tahun 2024 yang tercatat 49,40 persen dari laba bersih.
RATU sendiri telah membagikan dividen tunai sebesar Rp40 per saham pada kuartal II 2025 dari laba bersih tahun buku 2024. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More
Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More