Moneter dan Fiskal

Sisa Dua Bulan, Begini Strategi DJP Kejar Target Penerimaan Pajak 2025

Poin Penting

  • Target penerimaan pajak 2025 sebesar Rp2.076,92 triliun, dengan realisasi hingga Oktober mencapai Rp1.459,02 triliun atau 70,2 persen.
  • DJP harus mengejar penerimaan pajak sekitar Rp617,9 triliun dalam dua bulan terakhir.
  • DJP menyiapkan strategi penguatan penerimaan, mulai dari optimalisasi pembayaran pajak sektor tumbuh, pengawasan dan penegakan hukum sejak awal tahun.

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memperkirakan penerimaan pajak hingga akhir 2025 mencapai Rp2.076,92 triliun. Adapun hingga Oktober 2025 realisasi penerimaan pajak sebesar Rp1.459,02 triliun atau setara 70,2 persen dari outlook APBN 2025.

Artinya, DJP masih perlu mengumpulkan penerimaan pajak sekitar Rp617,9 triliun di sisa dua bulan terakhir tahun 2025 ini.

Direktur Jenderal Pajak, Bimo Wijayanto menyampaikan sejumlah strategi untuk mencapai target penerimaan pajak pada 2025.

Baca juga: Penerimaan Pajak Neto Susut 3,9 Persen di Oktober 2025, Bos Pajak Ungkap Penyebabnya

Pertama, dinamisasi kewajiban pembayaran pajak dari sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan.

Kedua, merealisasikan penerimaan dari kegiatan pengawasan, pemeriksaan, penegakkan hukum, serta penagihan yang dilakukan sejak awal tahun. 

Ketiga, kerja sama dengan aparat penegak hukum dalam rangka penegakan hukum tindak pidana pajak, bersama dengan tindak pidana korupsi dan pencucian uang.

Baca juga: Purbaya Berhasil Kantongi Rp11,48 Triliun dari Pengemplang Pajak Jumbo

“Kami berkerja sama dengan aparat penegak hukum dalam kerangka multi-door approach dalam tujuan utama untuk meningkatkan kepatuhan perpajakan dan deterrent effect penegakan hukum bersama tindak pidana perpajakan dengan tindak pidana korupsi dan pencucian uang,” jelasnya dikutip 24 November 2025.

Keempat, memperkuat sistem administrasi perpajakan sehingga dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

4 mins ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

44 mins ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

1 hour ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

2 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

3 hours ago

Menteri Ara Siapkan Ratusan Rumah RISHA untuk Korban Banjir Bandang Sumatra, Ini Detailnya

Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More

4 hours ago