Jakarta – Direktur Utama Securities Investor Protection Fund (SIPF) Narotama Aryanto mengatakan, usai pertama kali diresmikan pada 2013 silam hingga sekarang, dana yang ditanggung lembaga ini terus meningkat untuk tiap investornya. Pada 2013, SIPF hanya melindungi dana Rp25 juta per investor, kemudian meningkat menjadi Rp200 juta di tahun ini.
“Di 2021 ini jumlahnya adalah Rp200 juta per pemodal, dan alhamdulillah per kustodian menjadi meningkat Rp100 miliar, dari awalnya hanya Rp50 miliar per kustodian di 2013,” katanya secara daring, Kamis, 5 Agustus 2021.
Beberapa risiko yang kita lindungi, lanjut Hari ialah adanya fraud yang dilakukan kustodian. Karena kustodian sebagai pihak yang mengadministrasikan dalam hal pencatatan, penyimpanan, serta mentransfer dan melaporkan aset pemodal. Sehingga, dengan kuasa tersebut kustodian memiliki hak dan risiko untuk menghilangkan atau menyalahgunakan aset pemodal.
“Ada juga risiko yang tidak kita lindungi, yakni penurunan nilai harga, likuiditas, instrumen investasi, delisting emiten, serta kehilangan berbentuk warkat atau script,” ucapnya. (*) Bagus Kasanjanu
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More
Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More
Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More
Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More