Moneter dan Fiskal

Sinergi jadi Faktor Penting jaga Inflasi Untuk Terhindar dari Resesi

Jakarta – Sepertiga negara-negara di dunia diprediksi masuk dalam jurang resesi di tahun ini oleh International Monetary Fund (IMF). Dan banyak di antara negara-negara yang mengalami resesi diperkirakan berasal dari benua Eropa. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengaku, fundamental yang kuat menjadi faktor penting, sehingga Imdonesia bisa jauh dari potensi resesi seperti yang dialami negara lain.

“Kalau di negara maju ya BBM naik, ya naik saja. Kan tidak ada cash di sana. Ya sudah inflasi tinggi aku naikkan suku bunga saja. Moneternya konsisten semuanya naik, konsisten kan. Semuanya naik, konsisten, tapi tidak ada sinergi. Jadi, konsisten tapi tak ada sinergi. Makanya, semuanya naik, tapi lama turunnya,” ujarnya dalam executive lecture di acara “Starting Year Forum 2023: Bauran Kebijakan Bank Indonesia di Tengah Turbulensi Ekonomi Global” yang diadakan oleh Infobank bekerja sama dengan IBI, Bank Indonesia, ISEI, dan MRI serta satu rangkaian dengan acara Infobank 6th Satisfaction, Loyalty, Engagement 2023 and Corporate Reputation, di Shangri-La Hotel Jakarta, Rabu, 25 Januari 2023.

Menurut Perry, sinergi adalah unsur penting untuk menyelamatkan perekonomian sebuah negara dari resesi. Komitmen dan konsistensi dalam penerapan kebijakan tertentu untuk mengendalikan inflasi saja tidaklah cukup bila tidak disertai sinergi antar pihak.

Ia menceritakan bagaimana ekonomi Indonesia dapat terhindar dari resesi berkepanjangan, dan tetap dapat tumbuh kuat pada kuartal-kuartal sebelumnya. Sinergi dengan berbagai kementerian untuk merumuskan solusi bersama menjadi landasan dari pengelolaan krisis ekonomi di Indonesia.

“Tetap konsisten, tapi kita bikin terobosan dan sinergi. Yuk pak menteri bu menteri kita godok bareng yuk. Alhamdulillah inflasi kita tidak setinggi seperti di Eropa atau di Amerika ataupun di negara lainnya,” ucapnya.

“Misalnya sinergi kita dengan menteri keuangan. Bu menteri juga kan berikan subsidi. Kita berikan subsidi. Kalau tidak ada subsidi, inflasinya mungkin bisa 15%. Ya kalau begitu suku bunga makin naik terus, ya kalian semua megap-megap. Makanya ada subsidi,” terangnya lagi. (*) Steven Widjaja

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

8 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

9 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

12 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

12 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

13 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

15 hours ago