Nasional

Sinergi DWP Kemenkop dan Kepul Wujudkan Program ‘Sampah Jadi Rupiah’

Poin Penting

  • DWP Kemenkop bekerja sama dengan Kepul meluncurkan program ‘Sampah Jadi Rupiah’ untuk mengubah sampah menjadi nilai ekonomi.
  • Peserta bisa menukar sampah minimal 1 kg dengan sembako, voucer belanja, atau layanan cek tensi, dengan dukungan jemput sampah gratis.
  • Program ini bertujuan menjadikan Kemenkop pelopor kementerian bebas sampah sekaligus mendorong gerakan ekonomi berkelanjutan.

Jakarta – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Koperasi (Kemenkop) bersama PT Indonesia Bebas Sampah atau Kepul resmi meluncurkan program inovatif bertajuk ‘Sampah Menjadi Rupiah,’ sebagai bagian dari upaya mewujudkan Kemenkop yang bersih dari sampah.

Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemenkop Sita Ferry Juliantono menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam menghadapi tantangan pengelolaan sampah di Indonesia.

“Indonesia menghasilkan sekitar 60 juta ton sampah setiap tahun, terutama sampah rumah tangga dan plastik yang berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat,” kata Sita dalam keterangannya, Jumat, 31 Oktober 2025.

Baca juga: Purbaya Ancam Pegawai Kemenkeu Nakal: Kalau Dia Ngibulin Saya, Selesai!

Dia mengatakan, program ini sejalan dengan edaran resmi dari Sekretaris Kementerian Koperasi untuk mengoptimalkan nilai ekonomis dari sampah.

Program ‘Sampah Menjadi Rupiah’ yang diinisiasi Kepul melalui aplikasi jual beli sampah daur ulang dan non-organik, mendapat dukungan penuh dari DWP Kemenkop.

“Inisiatif ini merupakan langkah awal untuk membersihkan lingkungan internal kementerian, sekaligus menjadi contoh bagi Dharma Wanita di kementerian dan lembaga lain,” jelasnya.

Sita juga mengajak seluruh pegawai dan masyarakat luas untuk berperan aktif dalam pengelolaan sampah yang modern dan berkelanjutan.

Baca juga : Kemenkop Percepat Operasional dan Pembiayaan Kopdes Merah Putih

“Edukasi dan perubahan perilaku masyarakat adalah kunci utama untuk menciptakan Indonesia yang bersih, sehat, dan bebas sampah,” tuturnya.

Dengan peresmian program secara resmi kata dia diharapkan lingkungan kerja yang bersih dan sehat dapat meningkatkan kenyamanan dan kebahagiaan para pegawai Kemenkop.

“Adanya program ini, Kemenkop berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pengelolaan sampah, sekaligus mendukung gerakan nasional menuju Indonesia yang lebih bersih dan lestari,” ucapnya.

Mengubah Sampah Menjadi Nilai Ekonomi

Sementara itu, CEO dan Founder Kepul Abdul Latif mengatakan, program kolaborasi ini bertujuan mengubah sampah menjadi nilai ekonomi nyata. “Program inovatif ini akan berjalan secara rutin setiap bulan di lingkungan Kemenkop dengan berbagai kegiatan menarik,” ujarnya.

Abdul menjelaskan, program ini mengajak masyarakat untuk membawa sampah minimal satu kilogram ke booth yang disediakan. Sampah tersebut dapat ditukar dengan sembako murah, voucher belanja, hingga layanan cek tensi gratis.

Baca juga : OJK: Sektor Jasa Keuangan Harus Berperan Aktif Dorong Ekonomi Berkelanjutan

“Kami ingin memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sekaligus mendorong kesadaran pengelolaan sampah yang lebih baik,” katanya.

Dia memastikan, sistem yang diterapkan sangat sederhana dan mudah diikuti. Peserta cukup membawa sampah ke titik penukaran yang disediakan, lalu memilih manfaat yang diinginkan.

Selain itu, Kepul juga menawarkan layanan jemput sampah secara gratis dari bank sampah yang tergabung, memberikan keuntungan lebih bagi para peserta.

Harapan untuk Kemenkop dan Kementerian Lain

Harapan besar disampaikan Latif terkait kerja sama ini. Dia ingin Kemenkop menjadi pelopor kementerian bebas sampah, dengan membangun bank sampah di setiap Kopdes Merah Putih, khususnya di wilayah Jabodetabek.

“Ini adalah langkah awal yang kami harapkan dapat diikuti oleh kementerian lain, sehingga tercipta lingkungan kerja yang bersih dan berkelanjutan,” kata Abdul.

Dengan inovasi ini, Kepul dan Kemenkop bersama-sama membuka jalan bagi pengelolaan sampah yang lebih efektif dan bernilai, sekaligus mendukung gerakan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

23 mins ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

2 hours ago

Menteri Ara Siapkan Ratusan Rumah RISHA untuk Korban Banjir Bandang Sumatra, Ini Detailnya

Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More

2 hours ago

Livin’ Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More

2 hours ago

Sentimen The Fed Bisa Topang Rupiah, Ini Proyeksi Pergerakannya

Poin Penting Rupiah berpotensi menguat didorong ekspektasi kuat pasar bahwa The Fed akan memangkas suku… Read More

3 hours ago

Komitmen Pertamina EP Jalankan Praktik Keberlanjutan dan Transparansi Data

Poin Penting Pertamina EP memperkuat praktik keberlanjutan dan transparansi, yang mengantarkan perusahaan meraih peringkat Bronze… Read More

3 hours ago