Teknologi

Simak! Tantangan dan Peluang Penerapan AI di Sektor Perbankan

Jakarta – Teknologi artificial intelligence (AI) bisa dibilang sudah menjadi teknologi yang umum digunakan saat ini. Hampir sebagian besar sektor kini telah menggunakan AI untuk mempermudah proses yang ada, tanpa terkecuali sektor perbankan.

Salah satu bank yang turut gencar menerapkan teknologi AI adalah PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

EVP of Enterprise IT Architecture, Data Management and Service Quality Group Bank BCA, Lily Wongso mengungkapkan jika penggunaan AI telah menciptakan efisiensi dan efektifitas pada sistem operasi hingga membantu fraud detection.

Baca juga: Sistem Deteksi Fraud Mampu Efisiensi 85% Proses Online Onboarding

Namun begitu, penerapan AI tidaklah mudah. Terdapat sejumlah rintangan dalam penerapan AI.

Lily mengatakan, tantangan pertama adalah ketersediaan sumber daya manusia (SDM) untuk pengoperasian AI.

“Tentu saja challenge pertama adalah mencari tenaga-tenaga yang experienced untuk memenuhi kebutuhan internal,” ujarnya dalam acara Infobank Outlook 2025 bertema “Artificial Intelligence for Banking Future: Banks Transition to New Operating Models” di Hotel Fairmont Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2024.

Baca juga: BCA Beberkan Keuntungan Adopsi Teknologi AI, dari Operasional hingga Layanan Nasabah

Perlu standarisasi data

Kedua, ia membeberkan, diperlukannya standarisasi data sebelum penerapan AI. Ini bertujuan untuk mengurangi hasil pemrosesan data yang bias oleh AI.

Data dari beragam transaksi perlu distandarisasi sebelum diproses oleh AI, agar bisa dipertanggung jawabkan keabsahannya.

“Banyak sekali data yang kita hasilkan dari transaksi perbankan. Jangan sampai data itu kualitasnya tak bisa dipertanggung jawabkan, tak akurat, dan bias dalam modelnya itu sendiri,” paparnya.

Baca juga: BCA Digital Belum Ingin Keluarkan Produk Paylater: Kami Fokus Bantu Kelola Keuangan

Regulasi AI

Ketiga, regulatory dan compliance. Aspek ketiga ini sangatlah penting. Perlu ada regulasi yang mengatur khusus soal penerapan teknologi AI.

Regulasi AI yang ada nantinya, ia imbau, jangan hanya mengatur soal governance, namun juga privasi.

Ia menjelaskan bahwa regulasi AI di Eropa mengatur aspek governance, fairness, dan transparancy.

Ketiga aspek tersebut adalah sumber risiko-risiko yang bisa muncul dari penerapan AI, yang perlu diantisipasi melalui sistem regulasi yang jelas.

“AI itu seperti blackbox. Begitu sudah ada modelnya, data apapun bisa keluar, kita bisa saja tidak tahu sebenarnya model ini bekerja seperti apa dan tujuannya untuk apa. Di situlah transparansi dibutuhkan,” tegasnya.

Baca juga: Dinilai Mampu Hadapi Fluktuasi Pasar, Produk Reksa Dana Ini Bisa jadi Pilihan

Penyelarasan bisnis

Terakhir, yakni business alignment. Dalam penerapan teknologi AI, divisi IT perlu memastikan bahwa semua lini bisnis atau divisi itu terkonsolidasi saling melengkapi, dan tidak beroperasi sendiri-sendiri sampai tak terkontrol dengan baik.

Kurangnya aspek kontrol akan memicu lahirnya berbagai risiko seperti serangan siber.

“Jadi bagaimana alignment itu bisa terjadi. Di situlah peran dari teman-teman yang menjadi data steward, PRC, atau mungkin yang mengoordinasi dari AI tersebut,” pungkasnya. (*) Steven Widjaja

Yulian Saputra

Recent Posts

OJK Setujui Pengangkatan 2 Direktur Baru BSI, Ini Sosoknya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyetujui pengangkatan dua direksi baru PT Bank Syariah… Read More

7 mins ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Dibuka Menguat 0,38 Persen

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (11/10), Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

1 hour ago

IHSG Berpotensi Menguat Terbatas, Analis Rekomendasikan 4 Saham Ini

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

1 hour ago

Ramai Fenomena Makan Tabungan, Permata Bank Santai Transaksi Nasabahnya Aman

Jakarta – Fenomena ‘makan tabungan’ alias mantab masih membayangi warga kelas menengah di Tanah Air.… Read More

14 hours ago

Usai Ganti Logo, Permata Bank Luncurkan Mobile Banking Baru ‘Permata ME’

Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatat pertumbuhan 14 persen pengguna mobile banking atau 2 juta pengguna… Read More

15 hours ago

BCA Beberkan Keuntungan Adopsi Teknologi AI, dari Operasional hingga Layanan Nasabah

Jakarta - Penggunaan artificial intelligence (AI) membuat pekerjaan menjadi lebih mudah. Proses yang sebelumnya harus… Read More

16 hours ago