Ilustrasi: Pergerakan pasar saham. (Foto: Erman Subekti)
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka menguat pada level 7.236,61 dari posisi 7.192,01 atau naik 0,62 persen, pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (17/7).
Pergerakan tersebut masih dipengaruhi oleh perdagangan Rabu (16/7), yang ditutup menguat berkat sentimen positif tarif impor Amerika Serikat (AS) yang menjadi 19 persen dari 32 persen dan dipangkasnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 5,25 persen.
Founder Stocknow.id, Hendra Wardana, menyebut, dengan adanya dinamika tersebut, peluang IHSG untuk melanjutkan penguatan ke level 7.350 hingga 7.500 cukup terbuka.
“Apalagi didukung oleh penguatan saham-saham big caps perbankan dan antusiasme terhadap saham-saham IPO seperti CDIA dan COIN yang kembali mencetak ARA,” ucap Hendra kepada Infobanknews dikutip, 17 Juli 2025.
Baca juga: Saham COIN Terus Dibanjiri Investor Pasar Saham
Secara keseluruhan, kebijakan moneter dan perdagangan yang akomodatif di tengah sentimen global yang masih campuran, menjadi fondasi penting bagi IHSG untuk melanjutkan tren positifnya dalam beberapa pekan ke depan.
Pergerakan Saham Perbankan
Tidak hanya itu, dari sisi sektoral Hendra melihat, saham-saham perbankan seperti BBRI, BMRI, dan BBCA menjadi penerima manfaat langsung dari penurunan suku bunga karena akan mendorong permintaan kredit dan memperluas margin.
“Saham BBRI misalnya, berpotensi melanjutkan penguatan menuju level psikologis 4.000 seiring meningkatnya aktivitas pinjaman UMKM dan optimisme pasar atas kinerja semester II-2025,” imbuhnya.
Selain sektor perbankan, saham-saham berbasis ekspor dan komoditas juga menjadi pilihan menarik di tengah pelonggaran tarif AS, seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berpeluang mendapat angin segar dari efisiensi distribusi ekspor, dengan target harga di kisaran Rp1.850.
Di sisi lain, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) juga patut dicermati dengan target harga Rp354, karena akan diuntungkan dari potensi stimulus pembangunan yang bisa terdorong oleh pelonggaran kebijakan moneter.
Baca juga: Intip Gerak Saham Bank Big Caps Usai BI Rate Turun ke 5,25 Persen
Sedangkan untuk sektor tambang, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) kembali masuk radar investor dengan target harga Rp520, seiring ekspektasi kenaikan harga emas dan progres proyek tambang emas dan tembaga yang terus berjalan.
Meski demikian, tantangan masih tetap ada, terutama dari ketidakpastian arah kebijakan eksternal seperti potensi perubahan kebijakan dagang AS yang masih bersifat dinamis, serta kemungkinan aksi ambil untung (profit taking) setelah reli tajam di sejumlah saham. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More
Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More
Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More