Categories: Keuangan

Simak Nih! Ini Alasan EBA-SP jadi Instrumen Investasi Menarik

Jakarta – Dewasa ini, terdapat banyak instrumen investasi yang bisa dipilih masyarakat. Banyak orang yang mungkin sudah mengenal beberapa di antaranya, seperti saham, reksadana, obligasi, dan sebagainya.

Meskipun begitu, terdapat satu instrumen investasi di sektor retail yang belum banyak diketahui khalayak luas, bernama Efek Beragun Aset – Surat Partisipasi (EBA – SP). Padahal, instrumen investasi ini terbilang aman dan menguntungkan.

Dijelaskan oleh Kepala Divisi Sekretaris PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), Primasari Setya Ningrum bahwa EBA kali pertama diterbitkan oleh SMF pada tahun 2009. Namun baru pada akhir 2018, SMF meluncurkan program EBA Retail kepada investor retail.

Baca juga: Gen Z Harus Punya Dana Darurat, Bagaimana Cara Menyiapkannya?

“Sejak 2009, jumlah (EBA) yang sudah diterbitkan SMF itu jumlahnya ada 15 transaksi, dengan total transaksi mencapai Rp13,82 triliun,” tutur Prima dalam acara Infobank Literacy Roadshow Visi Indonesia Keemasan 2045: Menuju Financial Freedom, Gen Z Harus Melek Keuangan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) pada Kamis, 26 Oktober 2023.

Peluncuran EBA kepada investor retail ini, menurut Prima, berkaca dari kesuksesan Obligasi Negara Ritel (ORI). Keberadaan EBA ini juga diharapkan mampu membuat dana dari pasar modal ke sektor perumahaan bisa kembali lebih cepat lagi.

Lebih lanjut, EBA selalu mencatat imbal hasil per tahun di atas deposito, yang “hanya” menghasilkan 7,7 persen.

“Secara karakteristik, EBA retail itu termasuk aman. Kita di-rating oleh lembaga independen bernama Pefindo. Rating kita itu AAA, yang merupakan rating terbaik di dunia investasi saat ini,” lanjut Prima.

Untuk memulai investasi di EBA, Prima mengungkapkan kalau nasabah retail bisa memulai dengan dana sebesar Rp100 ribu rupiah saja. Selain itu, dananya likuid dan bisa diperjualbelikan kapanpun nasabah mau.

“Jadi hari ini beli, lalu besok kalian jual karena misal ada keperluan mendesak, lusanya dana kalian cair. Kok bisa? Karena SMF adalah standby buyer. Kami selalu membeli kembali barang yang kami jual,” kata Prima.

Baca juga: Tips Mengelola Utang Bagi Anak Muda Agar Tidak Tejerat Utang Buruk

EBA sendiri diklaim mampu membantu cashflow keuangan akibat adanya pembayaran pokok dan bunga setiap 3 bulan.

“Terdapat 3 seri EBA Ritel yang ada di pasar modal, yaitu seri SMFBTN06A dengan bunga 6,5 persen, seri SMFBTN07A dengan bunga 7,7 persen, dan seri SMFBRIS01A yang merupakan seri syariah dengan bunga 7 persen,” paparnya.

Terakhir, Prima juga mengungkapkan keamanan dalam berinvestasi di EBA karena proses sekuritisasinya cukup lengkap, melewati beberapa tahapan mulai dari pemilihan pool KPR, structuring, true sale, dan credit enhancement. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

Fintech Lending Dinilai Mampu Atasi Gap Pembiayaan UMKM

Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More

8 hours ago

Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri Sinergi dengan Pengembang

Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More

8 hours ago

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

9 hours ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

10 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

10 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

11 hours ago