Pasar Modal

Simak! Ini Sektor Berpeluang Cuan Rekomendasi Manulife Aset Manajemen

Jakarta – Di tengah kondisi global yang masih belum menentu, perekonomian Indonesia justru menunjukkan kondisi yang positif, di mana per kuartal I-2023 pertumbuhan ekonomi berada di posisi 5,03%.

Melihat hal itu, Senior Portfolio Manager, Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Caroline Rusli, CFA, mengatakan bahwa, stabilitas dan kondisi perekonomian Indonesia yang terjaga baik tersebut sayangnya kurang mendapatkan apresiasi yang sepadan terutama dari investor domestik dan menyebabkan pergerakan saham menjadi lesu.

“Malah kalau investor asing justru memiliki optimisme yang lebih baik pada pasar saham Indonesia terlihat dari arus masuk yang cukup konsisten bahkan ketika terjadi guncangan di pasar keuangan global,” ucap Caroline dalam keterangan resmi dikutip, 19 Juni 2023.

Baca juga: Efek Beragun Aset Syariah (EBAS) BSI Resmi Tercatat di BEI

Dirinya berharap, di paruh kedua 2023 nanti, sentimen pasar akan beralih menjadi lebih positif didukung oleh faktor profitabilitas perusahaan yang memiliki kinerja baik, di mana kurang lebih 67% perusahaan yang berhasil memenuhi dan mengalahkan ekspektasi konsensus sehingga membuka peluang kenaikan earnings di tahun ini.

Sehingga, Caroline telah merangkum beberapa sektor yang masih akan berpeluang dengan kondisi ekonomi makro yang kuat, serta adanya penyelenggaraan pemilu di tahun 2024.

Di antaranya adalah sektor keuangan, dirinya melihat bank-bank besar masih memiliki pertumbuhan profitabilitas yang kuat didukung oleh kondisi likuiditas yang terus membaik untuk menekan cost of fund dan pertumbuhan kredit yang sehat.

Kemudian, sektor communication services, di mana sektor tersebut berpotensi diuntungkan melalui aliran dana kampanye yang ditandai dengan meningkatnya belanja masyarakat akan pulsa.

Sektor lainnya yang akan terpengaruh oleh belanja pemerintah dan aliran dana kampanye yang nantinya akan terdistribusi secara masif adalah sektor customer staples atau sektor non-siklikal.

Baca juga: VKTR Teknologi Mobilitas Resmi Melantai di BEI, Incar Dana SegarRp875 M

Adapun, sektor material atau bahan baku menjadi bagian dari rantai pasokan energi baru dan terbarukan dengan preferensi eksposur pada emiten yang lebih banyak mendapatkan kontribusi pendapatan dari upstream dibandingkan downstream.

“Karena situasi oversupply smelter yang akan terus bertambah dalam beberapa tahun ini,” imbuhnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

32 mins ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

2 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

2 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

2 hours ago

KB Bank Beri Suntikan Pembiayaan untuk Vendor Tripatra

Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More

4 hours ago

IHSG Hari Ini Ditutup Anjlok 1,84 Persen, Tembus Level 6.977

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024, kembali… Read More

5 hours ago