Keuangan

Simak! Begini Tips Investasi Reksa Dana Agar Cuan Maksimal

Jakarta – Generasi milenial dan gen Z harus melek investasi sejak dini. Langkah ini penting dalam menyiapkan keperluan dana jangka panjang semisal membeli rumah atau membuka usaha secara mandiri.

Apalagi saat ini, banyak tersedia berbagai produk investasi mulai dari risiko rendah atau konservatif dengan produk deposito, obligasi, atau emas.

Anak muda yang mencari investasi dengan risiko menengah atau moderat bisa mengoleksi reksa dana.

Sebab, investasi ini tidak membutuhkan modal terlalu besar karena bisa dibeli mulai dari Rp10 ribu- Rp100.000.

Jika Anda tertarik berinvestasi reksa dana, Head of Investment Specialist PT Sucor Asset Management Lolita Liliana membagikan tips penting investasi reksa dana biar makin cuan.

Baca juga: Sucor AM Gandeng Bank Danamon Distribusi Produk Reksa Dana

Tips Investasi Reksa Dana

Pertama, pilihlah manajer investasi yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Melansir laman OJK, manajer investasi adalah pihak yang telah mendapat izin dari OJK sebagai pengelola portofolio efek, portofolio investasi kolektif atau kegiatan lain yang sesuai dengan ketentuan Pengawas Pasar Modal (PPM). 

Adapun peran manajer investasi adalah ketika nasabah membeli produk investasi berupa reksa dana, manajer investasi akan mengelola dana tersebut dan membuat keputusan investasi.

Dalam membuat keputusan investasi, manajer investasi akan melakukan analisis secara rasional dengan mempertimbangan profil risiko dan kebutuhan nasabah. 

Untuk itu, manajer investasi tidak akan sembarang menempatkan dana investasi nasabahnya, dan tentunya instrumen yang dimanfaatkan adalah produk yang terdaftar dan diawasi oleh OJK.

“Jangan sampai kita terjebak ke investasi bodong yang saat ini marak terjadi,” jelasnya.

Kedua, perhatikan total dana kelolaan reksa dana. Dana kelolaan (asset under management/AUM) merupakan nilai pasar dari aset-aset yang dikelola oleh manajer investasi atas nama investornya.

Dana kelolaan biasanya berubah seiring dengan arus keluar masuk dana dari investor atau nasabah. 

Semakin banyak uang yang disetor investor untuk membeli reksa dana dari suatu manajer investasi, maka semakin besar juga dana kelolaan dari manajer investasi tersebut.

Oleh karena itu, penting bagi milenial atau gen z untuk memperhatikan total dana kelolaan reksa sana. 

“Hal ini mencerminkan kalau kita tuh dipercaya atau tidak oleh nasabah,” terangnya.

Baca juga: Ini Dia Alasan Pentingnya Gen Z Melek Investasi Sejak Dini

Ketiga, no fixed return. Lolita mengatakan, dalam investasi reksa dana sendiri tidak ada yang namanya fixed return.

“Kalau ada yang nawarin, wah ini menjanjkan sudah pasti tidak benar,” tegasnya.

Keempat, melihat ownership dan resource pada manajer investasi. Kelima, membandingkan produk reksa dana dan manajer investasi lainnya. Dan terakhir, sesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

1 hour ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

2 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

3 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

4 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

5 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

5 hours ago