Simak! 2 Jenis Reksa Dana Terbaik di Tengah Ketidakpastian Global

JakartaPT Mandiri Sekuritas menyebut bahwa berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perkembangan dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) reksa dana dalam tiga tahun terakhir mengalami pergerakan yang stagnan.

Meski stagnan, Kepala Divisi Fixed Income Research Mandiri Sekuritas, Handy Yunianto menuturkan bahwa terdapat dua instrumen reksa dana yang mengalami peningkatan, yakni reksa dana fixed income dan reksa dana pasar uang atau money market.

“Kalau bapak-ibu lihat di tahun 2019 total outstanding reksa dana fixed income Rp121 triliun sekarang naik menjadi Rp149 triliun, yang naik lagi siapa? Kalau kita lihat tahun 2019 money market hanya Rp69 triliun sekarang sudah Rp80 triliun,” ucap Handy dalam paparannya di Gedung BEI, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024.

Baca juga: Syailendra Capital Nilai Reksa Dana Saham Bakal Diminati Banyak Investor, Ini Alasannya

Ia menambahkan bahwa peningkatan itu disebabkan oleh keadaan yang tidak pasti, seperti perekonomian global yang mengalami perlambatan, memicu para investor mencari alternatif instrumen investasi.

“Investor pasti ingin cari instrumen yang lebih sip, nah money market ini akan menjadi salah satu pilihan dan fixed income dan tentunya dengan banyak instrumen money market ini akan semakin mendorong pendalaman pasar dari sisi money market,” imbuhnya.

Adapun Handy telah melakukan riset terhadap penempatan reksa dana pasar uang yang total outstanding-nya saat ini mencapai Rp80 triliun, di mana hasil riset tersebut menunjukan dari lima sampel reksa dana yang dihitung, sebanyak 66 persen menaruh dananya di obligasi dengan tenor kurang dari satu tahun, dan sisanya 34 persen pada deposito.

“Kalau saya coba hitung berapa sih outstanding obligasi korporasi kurang dari satu tahun? Cuma Rp134 triliun size-nya terlalu sangat kecil dan kalau kita bicara terhadap total outstanding itu 29 persen dari total outstanding obligasi korporasi,” imbuhnya.

Baca juga: BRI Danareksa Bakal Bawa 3 Emiten IPO, Ini Bocorannya

Obligasi pemerintah

Sementara itu, untuk obligasi pemerintah kurang dari satu tahun memiliki size sebesar Rp470 triliun dan jika dibandingkan dengan total outstanding pemerintah yang mencapai Rp5.000 triliun, hanya mengambil porsi sebanyak delapan persen dari total outstanding.

“Jadi pilihannya enggak banyak. Tentunya dengan adanya SRBI yang size-nya sudah Rp900 triliun bisa tradable, liquid, tentu ini akan memberikan salah satu alternatif pilihan investasi yang menarik dari sisi produk reksa dana pasar uang, ini menurut saya sesuatu yang tentunya akan bergerak secara positif,” ujar Handy. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

5 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

6 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

9 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

9 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

10 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

12 hours ago