News Update

Sigit Pramono Sebut Dunia Digital Ibarat “Kebo Nyusu Gudel”

Jakarta – Sebelum ada pandemi Covid-19, para bankir sudah berusaha melakukan perubahan karena desakan dari hadirnya disrupsi teknologi. Menurut Sigit Pramono, bankir senior yang pernah menjadi Ketua Umum Perbanas 2006-2016, sekarang ketika ada pandemi dan diikuti dengan berbagai protokol kesehatan dan pencegahan penularan virus Covid-19 adalah kesempatan bagi bank-bank yang belum serius melakukan perubahan untuk bergegas.

“Pemimpin harus adaptatif terhadap perubahan, apalagi menghadapi krisis seperti sekarang ini,” ujarnya di depan para bankir secara virtual dalam Public Workshop bertema Design Thinking For Bankers: Strategi To Face The New Normal yang diselenggarakan Infobank Institute di Jakarta, pada 9 Juni 2020.

Sigit mengatakan, setiap pemimpin harus inspiratif dan tahu peta jalan meskipun secara teknis tidak lebih mengerti. Misalnya dalam bidang teknologi digital, banyak anak-anak muda yang lebih menguasai disbanding para seniornya.

“Kalau di bidang teknologi digital, sekarang itu ibarat kebo nyusu gudel. Kita belajar teknologi digital kepada anak-anak muda yang lebih mengerti,” ujar mantan direktur utama BNI ini. Kebo nyusu gudel adalah peribahasa dalam bahasa jawa yang mengandung pesan bahwa seseorang yang lebih tua pun harus mau belajar kepada orang yang lebih muda bahkan anak kecil.

Menurut Sigit, pola work from home adalah salah satu budaya baru yang harus direspon oleh para bankir. “Work from home, lama-lama orang bosan ada di rumah. Tapi ini bisa menjadi budaya dan terjadi perluasan tidak lagi di rumah, tapi mungkin work form hotel, work from resort. Nah perilaku itu harus direspon oleh perbankan,” katanya.

Oleh sebab itu, lanjut Sigit, transformasi digital harus dilanjutkan meskipun para pelaku bisnis sekarang sibuk menjaga stabilisasi perusahaan karena pukulan krisis. “Ini adalah kesempatan yang baik untuk berubah. Kita melakukan perubahan karena terpaksa. Kalau dalam kondisi bagus disuruh berubah itu sulit sekali meyakinkan anak buah atau kolega kita. Kalau sudah begini dan Anda nggak mau berubah maka Anda ditinggal oleh konsumen kita,” pesan Sigit Pramono. (KM)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Optimis Capai Ekonomi 8 Persen, Pemerintah Lakukan Strategi Ini

Jakarta - Di tengah tantangan global yang terus meningkat, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8… Read More

23 mins ago

Tinggal Tap, QRIS NFC Bakal Meluncur di Kuartal I-2024

Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis NFC (Near Field Communication)… Read More

1 hour ago

Diduga Kena Serangan Ransomware, BRI Pastikan Data dan Dana Nasabah Aman

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More

2 hours ago

IIF Dukung Proyek SPAM di Sumatra

Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menjalin kolaborasi strategis dengan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp327,3… Read More

3 hours ago

Emiten Ritel MR.DIY Bidik Pembukaan 1.000 Toko Baru Tahun Depan

Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau emiten ritel Mr.DIY, menyatakan bahwa raihan… Read More

3 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Merah ke Level 6.991, Ini Biang Keroknya

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis, 19… Read More

4 hours ago