Jakarta – Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan transformasi layanan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) menjadi BI Fast Payment mulai tahun 2021 mendatang.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, dengan sistem tersebut proses transaksi kliring bisa lebih cepat atau real time. Dimana saat ini, pembayaran menggunakan kliring atau Lalu Lintas Giro (LLG) cukup memakan waktu yang prosesnya memerlukan waktu 2 hingga 3 hari kerja.
“Kami berharap tahun depan BI Fast bisa segera dijalankan,” kata Perry dalam peluncuran Aftech Annual Member Survey, Kamis 10 September 2020.
Perry Warjiyo menambahkan, saat ini bank sentral masih melakukan proses kesiapan infrastruktur serta sistem yang akan siap digunakan pada tahun depan.
Perry melanjutkan, BI Fast Payment juga sebagai salah satu upaya yang dilakukan otoritas untuk mengakselerasikan sistem pembayaran dengan teknologi digital. Menurutnya, hal ini akan berdampak positif karena transaksi akan lebih cepat dan biaya yang dikeluarkan juga akan lebih murah.
“BI Fast Payment akan menggantikan SKNBI, BI Fast akan 24 jam 7 hari dan real time, hanya akan memerlukan waktu beberapa detik untuk akselerasi setelmen dan kliring dengan sistem pembayaran,” tukasnya. (*)
Editor: Rezkiana Np
Balikpapan – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah single investor identification (SID) menembus 14 juta per… Read More
Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More
Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More
Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More
Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More