Perbankan

Siap-Siap! Bos BCA Beri Sinyal Bakal Kerek Suku Bunga Kredit di Kuartal I 2024

Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) berencana untuk menyesuaikan atau repricing suku bunganya di kuartal I 2024. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengungkapkan repricing ini dilakukan karena adanya tekanan dari tren suku bunga acuan yang masih tinggi.

Lebih jauh dia menjelaskan, suku bunga acuan negara maju seperti The Fed masih akan dipertahankan hingga kuartal II 2023 dan baru akan diturunkan mulai kuartal III 2023.

Begitu pun dengan BI Rate yang dipastikan juga akan mengikuti kebijakan dari The Fed untuk menurunkan suku bunganya di periode tersebut. Sehingga, tambah Jahja, ini akan menjadi tekanan bagi perusahaan bila tidak ada repricing suku bunga.

Baca juga: Tumbuh 19,4 Persen, BCA Cetak Laba Bersih Rp48,6 Triliun Sepanjang 2023

“Itu akan men-depress kita juga, sebab itu mau gak mau untuk kuartal I ini mungkin kita akan sedikit melakukann adjustment tapi tidak banyak, yang penting dunia usaha bisa meng-absorb dan dunia usaha bisa bergulir terus dan kita bisa men-support perekambangan bisnis di Indonesia,” ujar Jahja dalam Konferensi Pers, Kamis 25 Januari 2024.

Lain halnya dengan tahun 2023 lalu, di mana BCA tidak melakukan repricing suku bunga. Jahja mengatakan, hal itu dikarenakan BCA memiliki pencadangan yang cukup besar, sehingga masih bisa untuk mengkompensasi kenaikan tersebut.

“Karena waktu itu kita melihat dari segi profitability dan dari bunga BI terus meningkat dan kita mempunyai suatu dana yang memang cukup besar untuk kita bisa dapatkan, dari Obligasi FR kemudian dari SBN itu cukup untuk tidak mengompensasi dengan kenaikan tingkat suku bunga kredit,” jelasnya.

Baca juga: Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Diprediksi Melambat di Triwulan I 2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Sebagai informasi, BCA membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp48,6 triliun sepanjang tahun 2023. Angka tersebut naik 19,4 persen yoy. Pertumbuhan laba yang positif tersebut didorong oleh penyaluran kredit yang tumbuh 13,9 persen yoy.

Adapun total dana pihak ketiga (DPK) BCA naik 6,0 persen yoy mencapai Rp1.102 triliun, sehingga mendorong kenaikan total aset BCA sebesar 7,1 persen yoy menjadi Rp1.408 triliun. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

PP Hapus Tagih Diteken Presiden Prabowo, Jumlahnya Capai Rp8,7 Triliun

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More

8 mins ago

AXA Mandiri Meluncurkan Produk Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera

Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More

7 hours ago

Bank NTT dan Bank Jatim Resmi Jalin Kerja Sama Pembentukan KUB

Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More

8 hours ago

Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More

9 hours ago

Dukung Literasi EBT, PHE ONWJ Ajak Pelajar Cirebon Kenali Energi Surya

Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus berkomitmen mendukung pengembangan Energi Baru… Read More

9 hours ago

AXA Mandiri Hadirkan Asuransi Dwiguna untuk Bantu Orang Tua Atasi Kenaikan Biaya Pendidikan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More

11 hours ago